Pemerintah Bakal Bangun Rumah 'Instan' Tahan Gempa di Palu

Antara & Tim | CNN Indonesia
Selasa, 23 Okt 2018 06:04 WIB
Pemerintah berencana membangun rumah instan sederhana sehat yang mampu menahan gempa di wilayah Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Ilustrasi gempa Palu. (Dok. Puspen TNI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun rumah instan sederhana sehat atau risha yang mampu menahan gempa di Provinsi Sulawesi Tengah.

Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Hadi Sucahhyono menjelaskan risha merupakan bangunan hasil rekayasa teknologi yang saat ini sedang disosialisasikan dan dibangun secara masal di Lombok.

"Di Lombok, kami sudah menerjunkan sekira 400 insinyur muda, yang mendampingi masyarakat untuk membangun 'risha' secara bersama-sama," ujar Hadi, seperti dikutip dari Antara, Senin (22/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang melanda Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala pada Jumat (28/9) lalu menelan ribuan korban dan menghancurkan rumah warga.


Menurut Hadi, ada dua hal yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa saat bencana terjadi, yakni lokasi permukiman warga dan struktur bangunan. Untuk lokasi permukiman, kata dia, pemerintah pusat sebenarnya telah menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menghindari lokasi-lokasi yang rawan bencana.

"Katakanlah kemiringan lahannya yang rawan longsor dan banjir, atau tepi pantai yang rawan tsunami," jelas dia.

Hal pertama yang harus dipastikan, menurut dia, adalah masyarakat telah paham bahwa mereka berada di lokasi yang aman atau tidak dari bencana.

"Kalau memang tidak aman dan sudah ada peraturan, misalnya harus 100 meter dari sempadan pantai, masyarakat harus mengikuti itu agar lebih aman," kata Hadi.


Risha adalah penemuan teknologi konstruksi "knock down" atau bongkar pasang yang dapat dibangun dalam waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya. Rumah tersebut telah teruji tahan gempa hingga 8 skala richter (SR) dan 8 Modified Mercalli Intensity (MMI).

Inovasi ini didasari oleh kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan dengan harga terjangkau dengan tetap mempertahankan kualitas bangunan sesuai dengan standar (SNI).

Tak hanya tahan gempa, risha diklaim mudah dikembangkan tanpa harus mengubah bangunan awal. Pembangunan rumah ini hanya mengonsumsi sekira 60 persen bahan bangunan dibandingkan dengan teknologi konvensional. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER