Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivitas industri manufaktur di
China menurun pada Oktober ini. Penurunan tercermin dari
Indeks Pembelian Manajer (PMI) yang menjadi kunci dari ukuran dari kondisi
industri.
Berdasarkan data Biro Statistik Nasional China pada Oktober ini, PMI mereka hanya 50.2, turun jika dibandingkan September yang masih 50.8. Meskipun penurunan indeks masih tertahan di atas angka 50 yang menjadi pemisah antara ekspansi dan konstraksi, kondisi tersebut menjadi sinyal terakhir yang menunjukkan kondisi ekonomi China sedang kehilangan momentum.
Maklum, saat mereka sedang menghadapi beban berat dari perang dagang dengan AS dan juga penumpukan utang. Sebelum penurunan PMI, sinyal pelemahan ekonomi China juga terlihat dari perlambatan pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kuartal III kemarin, ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut hanya mampu tumbuh 6,5 persen, anjlok dari periode sebelumnya yang masih bisa mencapai 6,8 persen. Angka pertumbuhan tersebut sebenarnya masih sesuai dengan target Beijing.
Tapi penurunan pertumbuhan bisa mengancam mimpi negeri tersebut menghapuskan kemiskinan pada 2020. Penurunan juga bisa memupuskan mimpi China dalam mewujudkan kemakmuran rakyatnya.
Maklum, perang dagang yang dikobarkan AS terhadap China berpotensi menurunkan kepercayaan diri Beijing dalam mempertahankan kestabilan pertumbuhan ekonomi mereka.
(afp/agt)