Sanksi Truk Kelebihan Muatan Dorong Penjualan Isuzu

CNN Indonesia
Rabu, 21 Nov 2018 22:50 WIB
Hingga Oktober 2018, penjualan PT Isuzu Astra Motor Indonesia mencapai 20.047 unit, naik 20,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Ilustrasi truk Isuzu. (CNNIndonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengaku pemberlakuan sanksi bagi angkutan barang yang kelebihan dimensi dan muatan (over dimension and over loading) mendorong pertumbuhan penjualan perseroan. Hingga Oktober, penjualan perseroan mencapai 20.047 unit, naik 20,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Sampai akhir tahun kami optimis terus tumbuh, karena dalam tiga bulan terakhir ini permintaan cenderung meningkat terutama dari segmen ritel dan trade (perdagangan)," ujar General Manager Sales IAMI Yohanes Pratama dalam Workshop Astra, Rabu (21/11).

Yohanes pun optimis penjualan perseroan bisa tumbuh sekitar 22-23 persen di akhir tahun ini. Selain akibat dari sanksi terkait muatan truk, ia menyebut kenaikan penjualan juga didorong oleh pembangunan dan pengembangan jalan tol.

Hadirnya ruas tol baru, menurut dia, memicu pertumbuhan segmen transportasi dan logisitik. Perbaikan harga komoditas, serta barang tambang dan palawija, juga ditengarai mendongkrak penjualan armada perseroan.


"Di luar itu, ada juga dorongan dari segmen cold chain (rantai pendingin) dimana kebutuhan masyarakat akan bahan makanan yang fresh naik, jadi kebutuhan segmen cold chain ikut bertumbuh," ucap Yohanes.

Berdasarkan produknya, penjualan tertinggi dicatatkan oleh Isuzu GIGA sebesar 31,8 persen dari 9.580 pada Oktober tahun lalu menjadi 11.755 di Oktober 2018. Selanjutnya, penjualan Isuzu mu-X dengan pertumbuhan 27,9 persen dari 540 unit menjadi 691 unit. Lalu, penjualan Isuzu Elf naik 22,8 persen menjadi 20.047 unit dari sebelumnya 16.607 unit.

Sementara itu, penjualan merek Isuzu Bison turun hampir 100 persen yaitu 94,6 persen. Penurunan penjualan produk tersebut, menurut Yohanes, lantaran produk Isuzu Bison mulai digantikan Isuzu Traga. Penjualan Isuzu Traga pada periode yang sama mencapai 1.857 unit.

"Tahun ini, Bison masih dijual sekitar 10 unit. Tapi itu mulai discontinue (tidak lanjut) sudah digantikan Isuzu Traga," terangnya.


Selain Bison merek Isuzu Panther juga mengalami penurunan sebesar 13,8 persen. Dari penjualan sebelumnya 2.111 unit menjadi 1.819 unit di Oktober 2018. Yohanes mengakui Isuzu Panther memerlukan pembaharuan produk, sehingga pihak AIMI dengan Isuzu Motor Ltd., Jepang tengah membahas keberlanjutan dan pengembangan dari merek legendaris ini.

Secara umum, Yohanes mengatakan pertumbuhan pasar kendaaraan komersial tahun depan masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Indonesia. Ia memprediksi pasar komersial akan tumbuh 4-5 persen. Namun demikian, Yohanes belum bisa memaparkan patokan pertumbuhan perseroan.

"Kami berharap (target ekonomi makro) akan terealisasi karena kami melihat kenaikan dolar AS akan berdampak ke sisi customer dan bahan baku," jelas Yohanes.

Kementerian Perhubungan sebelumnya menyatakan akan tegas menindak truk barang yang membawa muatan melebihi ketentuan. Ketegasan akan dilakukan dengan menjatuhkan sanksi tilang bagi truk-truk tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan pihaknya sudah menggendeng kepolisian untuk melaksanakan sanksi tegas tersebut. Sanksi rencananya mulai diterapkan 1 Agustus mendatang. (ulf/agi)
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER