Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan
Budi Karya Sumadi menjelaskan pembangunan tiga proyek di ruas tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 11 sampai 17 akan dilakukan bergantian. Ketiga proyek tersebut, yakni pembangunan tol layang
(elevated), Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan
LRT Jabodetabek.
"Intinya mereka (pembangunan 3 proyek) akan dilakukan bergantian," kata Budi di Jakarta, Senin (26/11).
Budi mengaku belum bisa merinci skema dari ketiga pembangunan proyek tersebut. Namun, dalam rapat yang digelar pihaknya terkait kemacetan Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Kamis, (22/11) lalu telah ditentukan titik-titik yang dapat dikatakan rawan macet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga telah menugaskan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono terkait pengaturan ketiga proyek tersebut agar tak lagi menimbulkan kemacetan panjang.
"Nanti BPTJ akan bekerja sama dengan institusi manajemen konstruksi yang andal dan mereka akan memberikan rekomendasi. Tidak ada inisiasi atau pemikiran untuk mempersulit satu pihak tertentu, LRT atau KCIC, tapi masing-masin harus tunduk pada manajemen konstruksi yang akan kami tunjuk," jelasnya.
Sebelumnya, Budi Karya meminta dilakukan penundaan pembangunan pada proyek kereta cepat dan LRT Jabodebek karena dianggap menyebabkan kemacetan panjang di jalan tol Jakarta-Cikampek.
Sementara PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang menangani pembangunan LRT ini mengungkapkan dampak dari gangguan hasil proyeknya pada kemacetan sebenarnya kecil karena sebagian besar pengerjaan dilakukan di luar jalan tol.
"Pengerjaan di luar tol, kalau pun harus lewat tol itu kendaraan yang membawa material untuk pembangunan tapi hanya sebentar saja, masuk dan keluar tol lagi," kata Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (21/11) lalu.
(mjs/agi)