Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (
BUMN) Rini Soemarno memberi sinyal gagalnya rencana beberapa anak usaha perusahaan pelat merah untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (
BEI) pada tahun ini.
Rini menjelaskan batalnya rencana IPO tersebut lantaran kementerian ingin anak-anak usaha BUMN tersebut fokus membenahi struktur dan kinerjanya.
"Kami belum mengajukan karena masih memperkuat semua BUMN dengan struktur yang lebih baik," ucapnya di Kementerian BUMN, Senin (26/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pihaknya juga ingin lebih dulu merampungkan pembentukan induk perusahaan atau holding para BUMN menurut sektornya masing-masing.
Pembentukan holding tersebut rupanya cukup menarik perhatian para induk, sehingga turut mempengaruhi rencana bisnis anak usaha masing-masing. Akibatnya, fokus holding membuat rencana IPO anak usaha BUMN terganjal.
"Makanya kami mendorong holding betul-betul bisa terbentuk. Harapannya, menjadi lebih baik bagi BUMN secara menyeluruh dan pemegang saham, yaitu rakyat Indonesia," katanya.
Saat ini, pemerintah setidaknya sudah memiliki dua holding BUMN, yaitu holding pertambangan dengan induk usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan holding migas dengan induk usaha PT Pertamina (Persero).
Rini mengklaim pembentukan holding BUMN mendapat tanggapan positif dari banyak kalangan, termasuk pasar. "Ternyata penerimaan pasar cukup baik dengan kami membuat holding. Mereka lihat menjadi lebih tertata dan transparan," jelasnya.
Saat ini pemerintah tengah mempersiapkan pembentukan holding sektor keuangan, perumahan, dan infrastruktur. Holding keuangan ditargetkan rampung pada kuartal I 2019. Sedangkan holding perumahan dan infrastruktur targetnya pada Desember mendatang.
"Holding perumahan dan infrastruktur ini memang masih dalam diskusi dengan Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono)," pungkasnya.
Pemerintah sebelumnya mendorong anak-anak perusahaan BUMN untuk melantai di bursa efek Indonesia. Rencananya, bakal ada 10 anak usaha BUMN yang ditargetkan menjadi perusahaan terbuka.
(agi)