
BI: Aliran Modal Asing Dorong Penguatan Rupiah
CNN Indonesia | Sabtu, 01/12/2018 00:54 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan aliran modal asing ke dalam negeri atau capital inflow mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan spot sore ini, Jumat (30/11), nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.302 per dolar AS. Posisi ini menguat 81 poin atau 0,56 persen dari kemarin sore, Kamis (29/11).
"Dengan aliran modal asing masuk, tentu saja itu menambah suplai dan kemudian memperkuat nilai tukar rupiah," kata Perry, Jumat (30/11).
Perry melanjutkan, masuknya modal asing tersebut menandai makin kuatnya kepercayaan dari investor global terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi yang ditempuh, baik oleh bank sentral maupun pemerintah.
Faktor lainnya yang mendorong penguatan nilai tukar rupiah adalah semakin bekerjanya mekanisme pasar lewat berbagai kebijakan dan terobosan yang diambil bank sentral. Telah ada transaksi pasar uang yang tidak hanya spot, tapi juga swap hingga Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).
Selain itu, Perry menuturkan, ada penurunan risiko ekonomi global melalui beberapa proses perundingan perdagangan antara AS dengan China.
Bank sentral sendiri memprediksi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) masih akan mengerek tingkat suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate (FFR) pada Desember 2018. The Fed juga diyakini akan menaikkan suku bunganya tiga kali pada tahun depan.
"Kami sudah antisipasi rencana kenaikan suku bunga The Fed khususnya di Desember maupun Januari. Kami masih melihat meski ntr stabil menguat. Kami masih melihat bahwa rupiah itu masih undervalue," imbuhnya.
Aliran Modal Asing
Perry mengungkapkan, modal asing mulai masuk ke Surat Berharga Negara (SBN). BI mencatat, sepanjang November 2018 (month to date/mtd) modal asing yang masuk ke SBN mencapai Rp34,25 triliun
"Alhamdulillah bahwa aliran portofolio asing ke SBN yang memang sejak beberapa bulan lalu masuk dan ini semakin banyak masuk sehingga secara keseluruhan year to date mencapai Rp62,4 triliun," ujar Perry.
Selain ke SBN, aliran modal asing juga terpantau membanjiri pasar saham. Bank sentral mencatat aliran investasi asing ke saham sebesar Rp12,2 triliun sepanjang November 2018. Dengan demikian, secara keseluruhan ada aliran masuk modal asing ke SBN dan saham sebesar Rp46,4 triliun pada bulan ini. (ulf/asr)
"Dengan aliran modal asing masuk, tentu saja itu menambah suplai dan kemudian memperkuat nilai tukar rupiah," kata Perry, Jumat (30/11).
Perry melanjutkan, masuknya modal asing tersebut menandai makin kuatnya kepercayaan dari investor global terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi yang ditempuh, baik oleh bank sentral maupun pemerintah.
Faktor lainnya yang mendorong penguatan nilai tukar rupiah adalah semakin bekerjanya mekanisme pasar lewat berbagai kebijakan dan terobosan yang diambil bank sentral. Telah ada transaksi pasar uang yang tidak hanya spot, tapi juga swap hingga Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).
Selain itu, Perry menuturkan, ada penurunan risiko ekonomi global melalui beberapa proses perundingan perdagangan antara AS dengan China.
Bank sentral sendiri memprediksi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) masih akan mengerek tingkat suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate (FFR) pada Desember 2018. The Fed juga diyakini akan menaikkan suku bunganya tiga kali pada tahun depan.
"Kami sudah antisipasi rencana kenaikan suku bunga The Fed khususnya di Desember maupun Januari. Kami masih melihat meski ntr stabil menguat. Kami masih melihat bahwa rupiah itu masih undervalue," imbuhnya.
Aliran Modal Asing
Perry mengungkapkan, modal asing mulai masuk ke Surat Berharga Negara (SBN). BI mencatat, sepanjang November 2018 (month to date/mtd) modal asing yang masuk ke SBN mencapai Rp34,25 triliun
"Alhamdulillah bahwa aliran portofolio asing ke SBN yang memang sejak beberapa bulan lalu masuk dan ini semakin banyak masuk sehingga secara keseluruhan year to date mencapai Rp62,4 triliun," ujar Perry.
Selain ke SBN, aliran modal asing juga terpantau membanjiri pasar saham. Bank sentral mencatat aliran investasi asing ke saham sebesar Rp12,2 triliun sepanjang November 2018. Dengan demikian, secara keseluruhan ada aliran masuk modal asing ke SBN dan saham sebesar Rp46,4 triliun pada bulan ini. (ulf/asr)
ARTIKEL TERKAIT

Terus Menguat, Rupiah Sentuh Rp14.302 per Dolar AS
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Terus Perkasa, Rupiah Sentuh Rp14.334 per Dolar AS Pagi Ini
Ekonomi 1 tahun yang lalu
BI Sebut Rupiah Rp14.500 per Dolar Masih di Bawah Fundamental
Ekonomi 1 tahun yang lalu
BI akan Keluarkan Stimulus untuk UMKM dan Pariwisata di 2019
Ekonomi 1 tahun yang lalu
BI Ramal Pertumbuhan Kredit Tahun Depan Mandek
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Minim Sentimen, Rupiah Melemah Jadi Rp14.602 per Dolar AS
Ekonomi 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Uang Muka Motor dan Mobil Turun Hingga 10 Persen Per Desember
Teknologi • 19 September 2019 20:01
Kasus e-KTP, Agus Martowardojo Penuhi Panggilan KPK
Nasional • 17 May 2019 11:29
KPK Cegah Eks Bos Century Robert Tantular Keluar Negeri
Nasional • 28 December 2018 02:12
Negara Rugi Rp8 T, KPK Janji Tuntaskan Kasus Bank Century
Nasional • 21 November 2018 23:03
TERPOPULER

Jasa Marga Jelaskan 'Jalan Bergelombang' Tol Layang Japek II
Ekonomi • 2 jam yang lalu
Jalan Tol Japek II Gratis, Pengemudi Rela Antre Sejak Pagi
Ekonomi 4 jam yang lalu
Arti Penyelundupan yang Menjerat Eks Dirut Garuda
Ekonomi 2 jam yang lalu