Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (
OJK) menyebut tren suku bunga acuan global akan normal usai Federal Reserve, bank sentral
Amerika Serikat (AS), menaikkan suku bunga acuannya sebanyak dua kali lagi pada 2019.
Sebelumnya, The Fed memang mensinyalkan rencana akan mengerek suku bunga acuan sebanyak dua kali pada semester pertama tahun ini.
Ketua Dewan Komisioner (DK) Wimboh Santoso menyatakan ketika tren suku bunga global sudah kembali normal, maka terbuka peluang besar bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti ada peluang turun, suku bunga acuan BI jadi normal kalau situasi sudah normal," kata Wimboh, Rabu (2/1).
Seperti diketahui, The Fed sudah menyatakan kenaikan suku bunga acuannya tak akan seperti tahun lalu yang sebanyak empat kali. Sejumlah pengamat bahkan memprediksi lembaga yang dipimpin Jerome Powell itu akan mengerek suku bunga acuan satu kali tahun ini.
"The Fed akan ada kenaikan (suku bunga) dua kali, dilihat dulu. Setelah dua kali naik, tren suku bunga akan normal," terang Wimboh.
Melihat situasi ini, Wimboh juga meminta perbankan jangan dulu meningkatkan suku bunga kredit. Sebab, ia menilai tren kenaikan suku bunga seperti sekarang hanya bersifat sementara.
"Jadi (bank) jangan terlalu merespons, daripada merespons (kenaikan suku bunga) lalu nanti balik lagi. Kan ini menjadi sinyal yang membingungkan," ujar Wimboh.
(aud/lav)