Jakarta, CNN Indonesia -- Bank of Korea (
BoK), bank sentral
Korea Selatan, memproyeksi tingkat
pengangguran tahun ini meningkat. Tren peningkatan tersebut tampak dari data pengangguran pada Desember 2018 yang naik 0,2 persen menjadi 3,4 persen ketimbang bulan sebelumnya.
Mengutip
AFP, Kamis (24/1), data BoK menyebutkan pengangguran usia muda di Korsel nyaris tembus 9 persen bila dibandingkan pengangguran usia produktif. Pengangguran kaum muda diperkirakan terus berlanjut.
Gubernur BoK Lee Ju-yeol mengatakan pihaknya juga memangkas proyeksi
pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi hanya 2,6 persen atau melorot 0,1 persen dari perkiraan awal. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Korsel diproyeksi 2,7 persen atau yang terendah dalam enam tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ada tanda-tanda melemahnya pertumbuhan ekonomi global, benar ada kekhawatiran ekspansi ekonomi domestik melambat," ujarnya.
Perkiraan pertumbuhan ekonomi Korsel sebesar 2,6 persen tersebut juga sejalan dengan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF), namun lebih tinggi dari proyeksi Fitch Ratings, yakni 2,5 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Korsel akan melambat hingga tahun depan karena investasi swasta dan pertumbuhan ekspor yang lemah," tulis Fitch Ratings dalam keterangan.
Fitch Ratings juga menyebut Korsel masih terimbas risiko geopolitik dengan Korea Utara. "Ketegangan yang memanas baru-baru ini dapat membebani sentimen bisnis dan konsumen di Korea," ungkap keterangan itu.
Adapun, BoK tetap mempertahankan suku bunga utamanya di level 1,75 persen. Ekonomi Korsel yang juga banyak bertumpu pada ekspor tertekan perlambatan ekonomi China, mitra dagang terbesarnya.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi Korsel yang terjadi saat ini menjadi faktor kunci yang mendorong turun peringkat poling Presiden Moon Jae-in. Moon diketahui telah memecat dua pejabat ekonominya pada November lalu, yakni Menteri Keuangan Kim Dong-yeon dan Kepala Staf Kepresidenan Bidang Kebijakan Jang Ha-sung.
(afp/bir)