Trump Ingin Hubungan Dagang AS dengan Jepang Berjalan Imbang

CNN Indonesia
Minggu, 26 Mei 2019 11:12 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin hubungan dagang antara negaranya dengan Jepang bisa berjalan imbang. Ia mengakui Jepang memiliki keunggulan.
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. (Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat (ASDonald Trump ingin hubungan dagang antara negaranya dengan Jepang bisa berjalan imbang. Keinginan tersebut ia sampaikan dalam kunjungan empat harinya di Jepang.

Dalam kunjungan, Trump bertemu dengan Abe dan menyatakan keinginan tersebut. Atas keinginan tersebut, ia berharap dalam kunjungannya ke Jepang, kesepakatan bilateral dengan Negeri Matahari Terbit tersebut bisa dicapai dengan baik.

"Kami berharap bisa mendapatkan  pengumuman lebih lanjut dan besar bagi hubungan dagang dalam beberapa bulan ke depan," katanya seperti dikutip dari AFP, Minggu (26/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump sempat terganggu dengan hubungan dagang antara AS dengan Jepang. Gangguan terkait kinerja perdagangan AS dengan Jepang.


September 2018 lalu , Asisten Editor Halaman Editorial The Wall Street Journal James Freeman mengatakan kejengkelan dipicu oleh neraca dagang AS dengan Jepang yang timpang.

Maklum, neraca dagang AS dengan Jepang memang tercatat negatif. Pada sepanjang 2017 lalu, neraca dagang AS dengan Jepang mengalami defisit US$56,6 miliar. 

Gelar Pertemuan

Sementara itu Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan agar keseimbangan hubungan dagang antara AS dengan Jepang bisa terwujud, ia dan Menteri  Ekonomi Jepang Toshimitsu Motegi akan menggelar pembicaraan khusus di sela-sela kunjungan Trump.

Sementara itu Motegi mengatakan walaupun nantinya perundingan yang dilakukannya dengan  Lighthizer menghasilkan kesepahaman yang lebih baik, itu semua tidak berarti keseimbangan atau harmoni yang tercipta dalam hubungan dagang antara AS dengan Jepang akan berjalan sempurna.

"Kami sepakat untuk berusaha membuat kesepakatan, tapi saya tidak yakin kami akan menandatangani kesepakatan pada 27 Mei ini," katanya. 

[Gambas:Video CNN]

(afp/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER