Jakarta, CNN Indonesia -- Survei Bank Indonesia (
BI) menyebut
penjualan eceran pada Mei 2019 meningkat. Namun, tidak demikian proyeksinya pada Juni 2019. Diperkirakan penjualan eceran tumbuh lebih lambat hanya sebesar 2,2 persen (Indeks Penjualan Riil/
IPR), dibandingkan realisasi Mei, yakni 7,7 persen.
Perlambatan penjualan eceran tersebut tampak dari melemahnya kelompok suku cadang dan aksesori, dan subkelompok sandang. Pada Mei 2019, dua kelompok tersebut sukses menopang penjualan dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 25,4 persen dan 43,9 persen.
Namun, pada Juni 2019, kelompok suku cadang dan aksesori, dan subkelompok sandang hanya bertumbuh 19,2 persen dan 13,9 persen. Kondisi itu sejalan dengan normalnya permintaan usai momentum ramadan dan lebaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, penjualan eceran pada kuartal II 2019 tumbuh lebih lambat dibanding kuartal I 2019. Yakni, menjadi 5,5 persen dari sebelumnya 8,8 persen.
Perlambatan penjualan, antara lain disebabkan oleh penurunan penjualan kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, dan Barang Budaya dan Rekreasi yang kontraksi.
Selain itu, BI mencatat terjadi perlambatan penjualan eceran pada kelompok makanan, minuman dan tembakau. Kota-kota yang berkontribusi terhadap perlambatan penjualan adalah Medan dan Bandung.
(bir)