Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan
Sri Mulyani Indrawati menyebut stabilitas politik dan penurunan
suku bunga acuan menjadi angin segar bagi
pertumbuhan ekonomi pada paruh kedua tahun ini. Dengan angin segar tersebut ia yakin pertumbuhan ekonomi 5,2 persen yang diharapkan pemerintah tahun ini bisa tercapai.
"
Growth akan dijaga terutama momentum semester II ada perbaikan seperti pelonggaran kebijakan suku bunga dan stabilitas politik yang lebih
settle," jelas Sri Mulyani, Kamis (25/7).
Sejauh pantauannya, Sri Mulyani mengatakan komponen penopang pertumbuhan ekonomi, konsumsi dan belanja pemerintah masih cukup baik hingga akhir tahun ini. Hanya investasi yang perlu digenjot lebih tinggi lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maklum saja, Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memang menunjukkan realisasi investasi tahun lalu mencapai Rp721,3 triliun atau hanya meningkat 3,5 persen dibanding tahun sebelumnya yang Rp692,8 triliun.
Investasi tersebut tumbuh melandai dibanding tahun sebelumnya yang masih bisa mencapai 13,1 persen.
"Selain investasi, kinerja ekspor juga menjadi perhatian karena diliputi ketidakpastian ekonomi global," papar dia.
Ia berharap proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang memangkas proyeksi ekonomi global tahun ini menjadi 3,2 persen dari sebelumnya 3,3 persen tidak begitu mempengaruhi geliat ekonomi domestik, terutama investasi. Meski begitu, ia juga tetap memperhatikan hal-hal yang tercantum di dalam laporan tersebut.
"Semua institusi boleh mengeluarkan proyeksi mereka, tapi kami juga punya proyeksi sendiri. Dengan berbagai perbaikan seperti di sisi suku bunga dan stabilitas politik, kami berharap
domestic factor lebih positif," pungkas dia.
[Gambas:Video CNN] (glh/agt)