Perang Dagang, Menlu Korsel dan Jepang Janji Temu di China

CNN Indonesia
Selasa, 20 Agu 2019 18:55 WIB
Menteri Luar Negeri Korsel dan Jepang akan bertemu di China untuk membahas kesepakatan perang dagang yang meningkat antar kedua negara.
Ilustrasi perdagangan. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha dan Menlu Jepang Taro Kono akan menggelar pertemuan di China mulai Selasa-Kamis, 20-22 Agustus 2019. Pertemuan ini merupakan upaya kedua negara meredakan konflik perdagangan.

Pertemuan di China sebagai pengingat kerja sama bilateral yang erat antar kedua negara, termasuk hubungan trilateral dengan Amerika Serikat (AS). "Kami harus aktif mengekspresikan posisi kami. Tetapi, saya pergi dengan berat hati, karena situasinya sangat sulit," ujar Kang seperti dilansir Reuters, Selasa (20/8).

Diketahui Korsel dan Jepang terlibat perang dagang, buntut perselisihan berkepanjangan kerja paksa pada awal abad ke-20. Keduanya saling mencoret nama satu sama lain dari daftar mitra ekspor favorit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum pertemuan di China, sebetulnya menteri luar negeri kedua negara sudah pernah bertemu di Bangkok, Thailand. Usai pertemuan itu, Korsel mendesak untuk berdamai sementara.

Jepang kelihatannya sepakat, dengan menyetujui pengiriman bahan berteknologi tinggi ke Korsel untuk kedua kalinya sejak diberlakukan pembatasan ekspor pada awal Juli 2019 lalu.

"Kami berharap untuk bertukar pandangan tentang berbagai masalah antara Jepang dan Korsel, seperti masalah mantan pekerja sipil dari Semenanjung Korea," tulis keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Jepang.

Kendati demikian, perselisihan masih jauh dari kata selesai. Korsel memberi peringatan bahwa mereka akan mencabut pakta intelijen militer dengan Jepang.

Perselisihan antar kedua negara mencapai puncaknya akhir tahun lalu ketika pengadilan Korsel memerintahkan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corp Jepang dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd untuk membayar ratusan ribu dolar kepada penggugat Korea Selatan. Jepang mengecam vonis pengadilan Korsel tersebut.

Kedua negara berbagi sejarah pahit yang mencakup penjajahan Jepang di Semenanjung Korea tahun 1910-1945 dan penggunaan wanita penghibur, eufemisme Jepang untuk anak perempuan dan wanita. Banyak orang Korea, dipaksa bekerja di rumah bordil masa perang.
[Gambas:Video CNN] (sas/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER