Anies Diminta Bebaskan Aturan Ganjil-Genap bagi Mobil Listrik

CNN Indonesia
Selasa, 27 Agu 2019 17:46 WIB
Kadin meminta Gubernur DKI Anies Baswedan untuk membebaskan aturan ganjil-genap untuk mobil listrik, demi meningkatkan penggunaannya.
Ilustrasi mobil listrik. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengusulkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membebaskan aturan ganjil-genap untuk mobil listrik. Hal ini dilakukan sebagai insentif agar penggunaan kendaraan listrik yang rendah emisi bisa meningkat.

"Saya bilang (ke Anies) untuk mendorong kendaraan listrik maupun hybrid, coba kasihlah insentif ke para pemilik kendaraan. Misalnya, tidak kena ganjil-genap, lalu untuk semua mal bagi pengguna (mobil listrik) parkirnya digratiskan," terang Ketua Kadin Rosan P Roeslani di Menara Kadin, Selasa (27/8).

Dari sisi infrastruktur pendukung, ia juga mengimbau agar pemerintah mewajibkan agar setiap pusat perbelanjaan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). "Memang, mesti ada koordinasi dengan pemerintah daerah," jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, sambung dia, pemerintah juga perlu mewajibkan PT Pertamina (Persero) untuk menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dikelolanya.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, penyediaan SPKLU membutuhkan anggaran sekitar Rp1 miliar per stasiun.

"Yang paling cepat didorong adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai agen perubahan. Swasta juga diberikan kesempatan juga," tutur Rosan.

Meski kecil, bauran langkah tersebut akan merangsang minat konsumen untuk menggunakan kendaraan listrik. Hal itu akan membantu upaya pemerintah DKI Jakarta untuk memperbaiki kualitas udara melalui pengurangan emisi dari kendaraan berbahan bakar fosil.

Masalah polusi udara sendiri telah menjadi perhatian Anies dengan menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara. Sejauh ini, solusi yang diusung Pemprov DKI adalah menanam 2 juta tanaman dan 53 taman kota hingga 2022.
[Gambas:Video CNN] (sfr/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER