Jakarta, CNN Indonesia --
Bahlil Lahadalia tak menyangka memperoleh jabatan sebagai Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (
BKPM). Dia mengira akan ditempatkan di bidang lain yang berdekatan dengan jabatannya sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), seperti Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM).
Hal itu diungkapkan Bahlil saat serah terima jabatan (Sertijab) sebagai Kepala BKPM menggantikan Thomas Lembong di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (23/10). Perkiraan tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dia mengaku diajak diskusi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai persoalan investasi dan UMKM di Istana Kepresidenan.
"Kemarin dipanggil Pak presiden tanya soal investasi. Kawasan ekonomi baru, UMKM yang bisa jalan dengan pengusaha. Diskusi sekitar itu. Feeling saya, ah UMKM. Kalau UMKM, sudah paham ini barang. Mau diputar bagaimana pun sudah paham," Tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada akhirnya, Presiden Jokowi menempatkan Bahlil menjadi Kepala BPKM. Bahlil pun merasa hal tersebut sudah di luar kuasanya, dan ia menilai Presiden Jokowi dan Tuhan telah menetapkan jalannya untuk menjadi Kepala BPKM dengan alasan tersendiri.
"Kita boleh berharap dan berusaha, tapi jangan kita mengambil hak yang bukan kewenangan kita. Hak untuk menentukab kita dimana itu kan kewenangan presiden dan Allah SWT," tuturnya.
Kemudian, Bahlil pun mengungkapkan dua langkah pertama yang akan dilakukannya sebagai Kepala BPKM.
Bahlil menjelaskan bahwa dirinya akan fokus mengeksekusi investasi yang telah masuk, dan juga mencari investasi di luar negeri. Kendati demikian, Bahlil belum merinci secara detil perencanaannya tersebut.
"Strateginya nanti kita akan bahas," tuturnya.
Lebih lanjut, Bahlil juga merespons secara landai terkait nomenklatur baru yang menjadikan BPKM berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, hal tersebut sangat wajar mengingat Luhut memiliki latar belakang pengusaha.
"Pak Luhut juga kan orang yang berlatarbelakang pengusaha juga. beliau adalah menteri senior dan punya hubungan luar negerinya bagus, gak ada masalah," imbuhnya.
Sementara itu, Eks-Kepala BPKM Thomas Lembong mengatakan dirinya merasa nyaman menyerahkan BPKM yang dinilainya dalam kondisi, prospek, dan momentum yang baik.
"Kehormatan yang luar biasa. 3 tahun 3 bulan di BKPM. Saya kira sudah cukup banyak terobosan, banyak program-program yang berjalan. Saya optimis momentum kedepan," ujar Thomas.
[Gambas:Video CNN]Lembong pun menyatakan dirinya bersedia untuk membantu Bahlil dalam mengurusi BKPM ke depan. Namun, Thomas enggan memberikan rincian pekerjaan rumah yang harus dilanjutkan oleh Bahlil.
"Saya pastikan serah terimanya lancar. Tips dan trick, dan gosip yang punya nilai tambah dan bisa kembantu, saya pastikan semuanya bisa diserahkan kepada kepala uang baru dengan lancar dan baik," ungkap Thomas.
Sebelumnya, Bahlil telah menjabat sebagai Ketua Umum HIPMI periode 2015-2019
Pria lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Mumbai, Jayapura tersebut sudah ditetapkan sebagai BPKM pada Rabu pagi, dengan menerima Surat Keputusan (SK) bersama 34 menteri yang dilantik dalam Kabinet Indonesia Maju.
(ara/lav)