Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto telah membuat garis pemisah yang tegas antara jabatannya sebagai ketua umum Partai
Golkar dengan tugasnya sebagai menteri.
Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Susiwijono mengungkapkan Airlangga telah menekankan bahwa kepentingan nasional dan bangsa tidak boleh dinomorduakan, termasuk oleh kepentingan politik maupun golongan.
"
National interest yang utama," ujar Susiwijono menirukan ucapan Airlangga, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (30/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kunjungan beberapa kerabat hingga pengurus Partai Golkar pada Selasa (29/10), Susiwijono menjelaskan bahwa itu bukan rapat partai.
"Hanya silaturahmi dan menyampaikan undangan kepada Pak Airlangga, bukan rapat resmi partai. Tentu kami tak bisa melarang tamu datang, apalagi itu dilakukan di luar jam kerja, usai Pak Menko (Airlangga) memimpin sejumlah rapat internal dengan jajaran Kemenko Perekonomian", tegasnya.
Susiwijono mengungkapkan, pada pekan pertamanya sebagai menko, Airlangga memilih untuk mendengar dan mendalami berbagai isu dan tantangan yang dihadapi, terutama terkait Evaluasi Program Prioritas 2019 dan usulan Program dan Kegiatan di bidang ekonomi 2020.
Usai dilantik, sambung ia, Airlangga langsung mengumpulkan semua jajaran pejabat tinggi di Kemenko Perekonomian.
Langkah ini diambil Airlangga untuk mengidentifikasi kondisi perekonomian, mendengar permasalahan yang timbul, menyiapkan langkah antisipasi dan mencari alternatif kebijakan yang dapat segera diambil pemerintah.
"Sejak dilantik dan melaksanakan sertijab (serah terima jabatan), Pak Menko (Airlangga) langsung membahas secara detail satu-persatu masalah sektoral yang ada di tiap kedeputian, mulai dari sektor ekonomi makro, pangan, energi, ketenagakerjaan, infrastruktur, hingga kerja sama ekonomi internasional", ujarnya.
Bahkan, secara khusus, Airlangga juga telah menggelar rapat pimpinan internal terkait penyusunan omnibus law, yang memang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo, serta isu-isu strategis lain seperti masalah ekonomi makro, pangan,
green refinery, investasi, Proyek Strategis Nasional, dan Kawasan Ekonomi Khusus.
"Pekan pertama menjabat, rapat omnibus law serta isu strategis lain langsung diselenggarakan. Ini tentu menunjukkan komitmen dan semangat Pak Menko dan jajarannya dalam menjalankan tugasnya", tuturnya.
Selanjutnya, sudah ada beberapa rapat koordinasi tingkat menteri yang segera dilaksanakan di antaranya persiapan partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country pada Hannover Messe 2020 pekan ini. Usai Airlangga menghadiri ASEAN Summit di Bangkok pekan ini, ia juga akan menggelar rapat koordinasi tentang kilang TPPI Tuban, isu pangan, dan cipta lapangan kerja.
[Gambas:Video CNN] (sfr)