Dilanda Masalah, Peleburan Asabri ke BPJS TK Tetap Jalan

CNN Indonesia
Rabu, 15 Jan 2020 22:15 WIB
Proses peleburan Taspen dan Asabri ke BPJS Ketenagakerjaan tetap jalan walau ada dugaan korupsi di tubuh asuransi khusus prajurit TNI dan Polri tersebut.
BPJS Ketenagakerjaan menyatakan proses peleburan Taspen dan Asabri tetap dilakukan meski ada dugaan korupsi di tubuh asuransi khusus prajurit TNI dan Polri tersebut. (CNN Indonesia/Daniela)
Jakarta, CNN Indonesia -- BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) menyatakan proses peleburan PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero) ke badan penyelenggara jaminan tenaga kerja itu terus berlangsung meski ada dugaan korupsi di perusahaan asuransi tersebut.

"Ya itu sedang disiapkan sesuai regulasi yang ada. Kami ikuti saja. Kalau dilihat regulasi jelas terakhir pada 2029, perjalanan menuju ke sana lagi disiapkan," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, Selasa (14/1).

Ia berujar peleburan Taspen dan Asabri ke BPJS Ketenagakerjaan sedang diproses di ranah pemerintah. Sejumlah kementerian/lembaga (K/L) sedang mengoordinasikan hal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira pemerintah yang melakukan koordinasi," imbuh dia.
Diketahui, peleburan Taspen dan Asabri sudah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Dalam UU Nomor 24 Tahun 2011, pasal 65, ayat I disebutkan Asabri dan Taspen harus menyelesaikan peta jalan transformasi paling lambat 2014. Kemudian, pengalihan Asabri dan Taspen paling lambat dilakukan 2029 mendatang.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengaku sudah mendengar isu dugaan korupsi di tubuh Asabri. Ia meminta hal itu diusut secara tuntas.

"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin tidak kalah fantastis dengan kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero), di atas Rp10 triliun gitu," kata Mahfud.
Asabri juga dituding menempatkan investasi di saham yang tidak likuid dan bernilai rendah, sama yang tengah dihadapi oleh Jiwasraya.

Berdasarkan keterbukaan data Bursa Efek Indonesia, beberapa portofolio saham yang ditempatkan oleh Asabri tercatat memiliki nilai kinerja yang menurun.

Tiga dari beberapa saham yang diinvestasikan Asabri yakni PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) dengan kepemilikan Asabri sebesar 15,57 persen, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dengan porsi 5,26 persen, dan PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) dengan porsi 5,44 persen.

Sementara, Asabri membantah sejumlah pemberitaan yang beredar terkait perusahaan baru-baru ini. Salah satu isu yang mencuat adalah dugaan korupsi di tubuh perusahaan.
Manajemen menegaskan kegiatan operasional terutama proses penerimaan premi, proses pelayanan, dan proses pembayaran klaim berjalan dengan normal dan baik.

"Asabri dapat memenuhi semua pengajuan klaim tepat pada waktunya," ungkap manajemen dalam pernyataan resmi.

(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER