Kepala BKPM Bahas Niat Investasi Mitsubishi Rp2,1 T di Davos

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jan 2020 20:43 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku membahas rencana investasi Mitsubishi Rp2,1 triliun di ajang WEF, Davos, Swiss.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku membahas rencana investasi Mitsubishi Rp2,1 triliun di ajang WEF, Davos, Swiss. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku bertemu dengan perwakilan Mitsubishi Chemical di ajang World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss. Dalam pertemuan tersebut, ia mengklaim membahas rencana investasi ekspansi Mitsubishi senilai US$150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS).

Menurut Bahlil, perusahaan asal Jepang itu membutuhkan insentif tax holiday untuk merealisasikan rencana perluasan investasi pabrik baru di Cilegon, Banten.

"Perizinan investasi dan insentif semua sudah terpusat di BKPM. Kami akan kawal investasi baru Anda sampai jadi di Indonesia. Ada masalah apa, hubungi saya saja," kata Bahlil kepada CEO Mitsubishi Chemical Holdings Corporation Hitoshi Ochi, seperti dikutip dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (22/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan itu, Bahlil didampingi Dubes RI untuk Swiss Muliaman D Hadad, Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi, dan Komite Investasi Yuki Hanafi.

Bahlil mengaku menyambut baik rencana perluasan investasi Mitsubishi itu. Ia juga mendorong Mitsubishi Chemical untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.

"Agar semakin mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan investasi dengan produk substitusi impor," terang Bahlil.

Sementara itu, Mitsubishi sangat berterima kasih atas respons cepat BKPM. "Kami ucapkan terima kasih. Respons Bapak Kepala sangat cepat dan konkrit. Kami akan memenuhi semua persyaratan yang diminta Kepala BKPM, utamanya kemitraan dengan pengusaha domestik," imbuh Presiden Mitsubishi Chemical Holdings Hitoshi Ochi.

Mitsubish Chemical merupakan perusahaan kimia terbesar Jepang yang berdiri sejak tahun 2005. Perusahaan itu menggarap lini bisnis, yakni otomotif dan dirgantara, IT (elektronik dan display), kesehatan (pangan dan bioproduct), lingkungan atau energi, pengemasan, label dan film.

[Gambas:Video CNN]

(bir/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER