BKPM Sebut 24 Proyek Senilai Rp708 T Mangkrak

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jan 2020 09:43 WIB
BKPM menyebut 24 proyek bernilai Rp708 triliun mangkrak. Tapi, empat dari proyek itu sudah diselesaikan.
BKPM menyebut ada proyek Rp708 triliun yang mangkrak. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Deputi Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Ikmal Lukman mengatakan masih banyak proyek investasi yang mangkrak hingga saat ini.  Data yang dimilikinya terdapat 24 proyek mangkrak bernilai Rp708 triliun.

Tapi, dari proyek tersebut, sekitar seperenamnya atau empat proyek  bernilai Rp206 triliun mulai berhasil diselesaikan oleh pemerintah.

"Yang Rp206 triliun sudah direalisasikan antara lain yang besar ada empat," jawabnya pada Selasa, (21/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, salah satu proyek terbesar yang diselesaikan oleh BKPM adalah proyek Lotte Chemical. Proyek senilai Rp11,4 triliun atau US$4,1 miliar tersebut diselesaikan pada Desember 2019 lalu.

Adapun proyek pembangunan pabrik kimia di daerah Banten, Tangerang tersebut sebelumnya mangkrak karena sengketa lahan yang berlarut.

Selanjutnya, dirinya juga menyebut ketiga proyek lainnya yang sudah diselesaikan yaitu Tanjung Jati Power, proyek Hyundai; serta proyek Minahasa Power.

Selanjutnya, Ikmal menyatakan kesanggupan BKPM menyelesaikan seluruh proyek mangkrak tersebut dalam tahun ini.

Tak hanya optimistis menyelesaikan proyek-proyek bermasalah tersebut, dia juga menyatakan kesanggupan dalam mencapai realisasi penanaman model target tahun ini sebesar Rp866 triliun.

[Gambas:Video CNN]
"Kami optimis tercapai itu (target), karena ada banyak faktor pendukung. Kami dapat indikasi-indikasinya lebih dari target," paparnya.

Keyakinan tersebut didasarkannya pada upaya pemerintah menggenjot investasi dengan Program Omnibus Law.

"Walaupun melihat kenyataan ekonomi global masih kurang bagus tapi karena kita punya sesuatu (lahan investasi) yang ditawarkan jadi ya tidak ikut (perlambatan) dunia saja," katanya.

(well/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER