Tiket Mahal, Penumpang Pesawat Anjlok 17,4 Juta Orang di 2019

CNN Indonesia
Senin, 03 Feb 2020 15:36 WIB
Jumlah penumpang pesawat anjlok 17,4 juta orang pada 2019 karena harga tiket yang mahal.
Penumpang pesawat turun 17,4 juta orang pada 2019 karena tiket mahal. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang pesawat dengan rute domestik sepanjang 2019 turun 18,54 persen. Alhasil, penumpang pesawat domestik yang pada 2018 lalu masih bisa mencapai 94,1 juta orang, turun tinggal 76,7 juta pada 2019 kemarin.

Penurunan jumlah penumpang, kata Suhariyanto, terjadi di Bandara Kualanamu-Medan sebesar 29,31 persen, Bandara Soekarno Hatta-Banten sebesar 14,79 persen, Bandara Juanda-Surabaya sebesar 23 persen, Bandara Ngurah Rai-Denpasar sebesar 11,15 persen, dan Bandara Hasanuddin-Makassar 21,69.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan penurunan penumpang pesawat domestik disebabkan harga tiket yang mahal. Ia tak menampik sudah ada penurunan harga dari maskapai. Tapi penurunan tersebut masih membuat harga tiket pesawat lebih mahal dari tahun-tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harga sudah turun tapi tetap lebih mahal. Ini yang menyebabkan penumpang pesawat domestik turun," kata Suhariyanto, Senin (3/2).

Di tengah penurunan tersebut, BPS menyatakan penumpang angkatan laut dalam negeri sepanjang tahun lalu justru meningkat 18,35 persen menjadi 23,9 juta orang. Khusus Desember 2019, jumlah penumpang juga tembus 2,3 juta orang atau naik 12,63 persen.

"Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Belawan, Makassar, Tanjung Perak, dan Balikpapan," terang Suhariyanto.

Untuk jumlah barang yang diangkut melalui angkutan laut dalam negeri juga naik pada 2019 sebesar 6,6 persen menjadi 297,8 juta ton. Mayoritas barang diangkut lewat Pelabuhan Panjang, Tanjung Priok, dan Balikpapan.

[Gambas:Video CNN]
"Tapi terjadi penurunan barang yang diangkut di Pelabuhan Makassar dan Tanjung Perak masing-masing sebesar 4,32 persen dan 1,46 persen," jelas Suhariyanto.

Selanjutnya, penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera pada 2019 tercatat sebanyak 428 juta orang atau naik 1,39 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan ini khususnya terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 8,07 persen dan 4,42 persen, sedangkan di wilayah Jabodetabek turun 0,22 persen.

Kemudian, jumlah barang yang diangkut menggunakan kereta api sepanjang tahun lalu naik 3,46 persen menjadi 51,1 juta ton. Peningkatan terjadi di Sumatera sebesar 8,06 persen.

(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER