Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menegaskan komitmennya dalam mendorong pembangunan jaringan pipa Trans Kalimantan sesuai hasil FGD pada 2019 lalu.
Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa meminta dukungan Pemerintah Kalimantan Barat dalam Pembangunan Pipa Trans Kalimantan.
"Demi kepentingan nasional dan untuk membangun harga diri bangsa Indonesia, selagi harga gas memang kompetitif, diharapkan penggunaan gas diutamakan untuk dalam negeri terutama untuk pembangkit listrik, pelabuhan, industri, sehingga menciptakan
demand yang signifikan untuk penggunaan gas yang akan dialirkan melalui Pipa Trans Kalimantan," ujar Ifan melalui keterangannya, Jumat (14/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pipa Trans Kalimantan telah masuk dalam Rencana Induk Jaringan Transmisi Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTGBN) 2012-2025 dan sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 18 tahun 2020 telah menjadi proyek prioritas strategis pada RPJMN 2020-2024.
"Melalui Keputusan Presiden nomor 13 K/13/MEM/2020 tanggal 10 Januari 2020, pemerintah terus mendorong peningkatan dan percepatan pemakaian gas bumi khususnya di Kalimantan Barat dengan telah menugaskan PT PLN untuk melakukan gasifikasi pembangkit tenaga listrik dalam rangka konversi penggunaan bahan bakar minyak jenis HSD dengan LNG."
Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat, Direktur Komersial PT PGN Dilo Seno Widagdo, Direktur Utama PT PGN LNG Jeffry Hotman, Direktur Finance & GA PT Pertagas Niaga Aminudin, GM PT. Pelindo Mustafa dan Direktur Utama Perusda Kalimantan Barat Syariful.
(fef)