Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak mentah dunia terpantau stagnan pada perdagangan Selasa (18/2), waktu Amerika Serikat (AS). Produksi
minyak serpih AS melambat sehingga menambah kekhawatiran di tengah penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Mengutip
Antara, minyak mentah berjangka Brent naik tipis 1 sen menjadi US$57,75 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) stagnan di level US$52,05 per barel.
Badan Informasi Energi AS memaparkan produksi serpih dari wilayah Anadarko, Appalachia, Bakken dan Niobrara diperkirakan mengalami penurunan produksi secara bulanan. Namun, produksi minyak dari Cekungan Permian diperkirakan meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pasar mulai ragu terhadap rencana pemotongan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya atau OPEC+. Imbasnya, harga minyak tergelincir pada sebagian besar sesi perdagangan.
Wakil Menteri Energi Rusia Pavel Sorokin mengatakan organisasi itu akan mengadakan pertemuan tingkat menteri di Wina pada Maret 2020 mendatang. Pertemuan bertujuan membuat keputusan mengenai kebijakan produksi minyak.
Pelaku pasar juga was was terhadap pernyataan dari Apple Inc yang menyebut bahwa produsen elektronik diprediksi tidak mencapai target pendapatan pada kuartal I 2020. Penyebabnya tak lain adalah virus corona yang memaksa produsen menutup aktivitas di China.
[Gambas:Video CNN] (ulf/sfr)