Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (
AAUI) belum menghitung proyeksi pengajuan klaim atas kerusakan gedung akibat
banjir yang merendam DKI Jakarta. Direktur Eksekutif AAUI Dody Dalimunthe mengungkapkan data baru akan terkumpul pada April mendatang.
"Kami belum mendapatkan data untuk awal Januari 2020. Untuk kuartal pertama akan kami terima April mendatang," ungkap Dody kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (25/2).
Dody mengatakan jenis aset yang diklaim kepada perusahaan asuransi akibat banjir biasanya meliputi properti dan kendaraan. Data terakhir yang dihimpun oleh AAUI terkait pengajuan klaim akibat banjir pada awal Januari lalu sebesar Rp1,08 triliun rupiah. Sementara, untuk klaim kendaraan bermotor mencapai Rp149 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk klaim banjir, saat ini kami baru mendata kerugian atas kejadian di pergantian tahun 2019 kemarin," jelasnya.
Berdasarkan laporan resmi dari AAUI pada Rabu (15/1), sekitar 2.799 polis asuransi harta benda telah diajukan. Polis tersebut terbagi atas empat obyek pertanggungan, yakni rumah tinggal, properti komersial, properti industrial, dan lainnya.
Dari total nilai Rp1,08 triliun perkiraan klaim untuk daerah Jabodetabek, sebesar Rp406 miliar untuk wilayah Jakarta dan Rp602 miliar untuk Bodetabek.
Hujan terus mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Senin (24/2) malam lalu dan menyebabkan banjir di sejumlah wilayah DKI Jakarta pada Selasa (25/2). BPBD DKI Jakarta mencatat sekitar 294 RW atau 10,34 persen dari seluruh RW di Jakarta tergenang banjir.
[Gambas:Video CNN] (ang/sfr)