Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut
Phillip Morris International telah menyatakan minat untuk berinvestasi di Indonesia. Perusahaan itu berniat untuk memproduksi
rokok elektrik (
e-cigarette).
"(Phillip Morris) ada rencana investasi di sektor
e-cigarette," ucapnya
di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (28/2).
Namun, Airlangga tak menjelaskan lebih lanjut mengenai potensi investasi Phillip Morris dalam memproduksi rokok elektrik. Ia bilang masih ada beberapa poin yang sedang dibahas mengenai rencana investasi Phillip Morris tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa yang diminta, kami tunggu dulu," katanya.
Diketahui, Phillip Morris adalah perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang bergerak di sektor rokok dan tembakau. Perusahaan itu beroperasi di banyak negara, salah satunya di Indonesia melalui PT Phillip Morris Indonesia (PMI).
Phillip Morris Indonesia mengakuisisi mayoritas saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) pada Mei 2005 silam. Saat ini, Phillip Morris Indonesia menggenggam saham HM Sampoerna sebesar 92,5 persen.
Sebelum Phillip Morris, Juul Labs Inc sudah terlebih dahulu masuk pasar rokok elektronik di Indonesia. Perusahaan memasarkan produk tersebut PT Jagad Utama Lestari atau anak usaha PT Erajaya Swasembada Tbk.
Juul Labs sendiri merupakan perusahaan asal AS yang memproduksi rokok elektronik. Perusahaan itu memiliki kantor pusat di San Fransisco, California.
Rencana produksi rokok elektrik dari Phillip Morris akan menambah realisasi investasi di dalam negeri. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan realisasi investasi Indonesia tahun ini sebesar Rp886 triliun.
Target itu naik 9,51 persen dari realisasi investasi pada 2019 sebesar Rp809 triliun. Sementara, realisasi investasi pada 2019 terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp423,1 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp386,5 triliun.
[Gambas:Video CNN] (ulf/age)