Airlangga Minta Proyek Gasifikasi Dipercepat Walau Ada Corona

CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2020 11:46 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meminta proyek gasifikasi dipercepat karena teknologi sudah siap.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meminta proyek gasifikasi dipercepat walau ada virus corona. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta PT Bukit Asam (Persero) Tbk mempercepat pembangunan proyek gasifikasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Ia ingin proyek tak terganggu oleh kekhawatiran penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Kami melihat gasifikasi di Tanjung Enim, kami mau percepat pendirian gasifikasi ini. Kelihatannya dari sisi teknologi dan lainnya sudah siap, tapi masih ada persiapan lain yang harus dilakukan," ungkap Airlangga, Selasa (3/3) malam.

Sebelumnya, Bukit Asam memperkirakan proyek gasifikasi yang dikerjakan bersama perusahaan asal Amerika Serikat, Air Products and Chemical Inc. akan terganggu akibat wabah virus corona. Sebab, penandatanganan perjanjian kerja sama yang semula dijadwalkan terjadi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean di Las Vegas, AS harus mundur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini terjadi karena penyelenggaraan KTT dibatalkan seiring meluasnya penyebaran virus corona. Namun belakangan, perusahaan membantah sendiri proyeksi kemunduran proyek akibat virus corona.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin menjelaskan penundaan yang sebelumnya dinyatakan, hanya berupa penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan proyek gasifikasi. Dengan begitu, kendala hanya bersifat administrasi sehingga proyek akan terus berjalan.

"Saya tegaskan soal gasifikasi, ini tidak berkaitan dengan corona, proses jalan terus, karena memang proses bisnis tidak terganggu sama sekali dengan virus corona ini. Kalau pun terganggu, hanya masalah kami pergi penandatanganan administrasi saja, tapi proses bisnisnya jalan terus," jelas Arviyan.

Kendati begitu, ia belum bisa memastikan kapan sekiranya proses penandatanganan perjanjian akan dilangsungkan. Sebab, penandatanganan masih menunggu informasi dari Air Products.

Lebih lanjut, ia mengatakan kedua belah pihak tengah menindaklanjuti proses kerja sama ke tahap perancangan sistem yang akan dibangun (Engineering, Procurement and Construction/ECP).

"Sudah dalam proses akan EPC," imbuhnya.

Proyek gasifikasi merupakan bisnis hilirisasi batu bara. Nantinya, proyek gasifikasi dapat menghasilkan synthesis gas (syngas) hingga Dimethyl Eter (DME) sebagai substitusi Liquified Petroleum Gas (LPG/elpiji) rumah tangga.

Dalam proyek ini, emiten berkode PTBA membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan Air Product dan PT Pertamina (Persero). Bila terealisasi, perusahaan mengestimasi bisa menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun dengan kebutuhan batu bara 9,2 juta ton per tahun.

[Gambas:Video CNN]

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER