Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota
Singkawang Tjhai Chui Mie menargetkan
bandara di kotanya rampung
pada akhir 2022. Bandara yang akan dibangun di atas lahan seluas 141,45 hektare tersebut akan dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Menurut dia, 43 calon investor luar maupun lokal telah menyambangi Singkawang untuk menjajaki peluang investasi yang ditawarkan. Total kebutuhan investasi daerah tersebut mencapai Rp4,3 triliun untuk belanja modal dan modal operasi.
"Target selesai akhir 2022. Harus selesai, mudah-mudahan lancar," katanya pada Senin (10/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skema pembiayaan KPBU dinilai Chui Mie ditempuh, mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Singkawang hanya senilai Rp900 an miliar per tahun. Walhasil, bandara yang telah digodok-godok selama 20 tahun tersebut tidak kunjung terealisasi.
Setelah menyelesaikan pembebasan lahan dan studi kelayakan dalam dua tahun terakhir, kini kota seribu kelenteng tersebut tengah menunggu proses tender yang dijadwalkan selesai pada tahun ini.
"Proses ini berlanjut, kami harapkan akhir tahun sudah ada pemenangnya dan tahun 2021 bisa mulai pengerjaan," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang telah menawarkan proyek pembangunan kepada swasta sejak 2019. Koordinasi dengan Kementerian PUPR dan mantan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BLPM) Thomas Lembong untuk mencari pendanaan pihak ketiga pun ditempuh.
Direktur Bandara Singkawang Pramito Hadi mengatakan total kebutuhan investasi bandara terdiri dari belanja modal (capex) sebesar Rp1,7 triliun dan modal operasi senilai Rp2,6 triliun.
Berdasarkan analisa kelayakan proyek, Praminto mengungkap estimasi pendapatan aeronautika Bandara Singkawang mencapai Rp15,9 triliun dalam 32 tahun operasi.
Bandara yang akan dijadwalkan mulai beroperasi pada 2023 itu nantinya akan dinamakan Bandara Komodo.
[Gambas:Video CNN] (wel/bir)