Jakarta, CNN Indonesia --
DKI Jakarta selama ini mengandalkan sebagian besar pasokan pangan dari luar daerah. Tak ayal, wacana
karantina wilayah hingga penguncian wilayah (
lockdown) memantik kekhawatiran soal pemenuhan kebutuhan
pangan warganya.
Saat ini, DKI Jakarta belum menerapkan
lockdown maupun karantina wilayah. Kendati demikian, ibu kota negara dinilai tak akan menghadapi permasalahan pasokan bahan pangan jika menerapkan kedua skenario itu. Sebab, pasokan pangan diklaim mencukupi hingga beberapa bulan ke depan.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan pasokan beras misalnya, mencukupi untuk kebutuhan dalam dua bulan ke depan. Saat ini, posisi stok di Food Station sebesar 7.328 ton, lalu Pasar Induk Beras Cipinang 25.936 ton, dan Perum Bulog 363 ribu ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya cukup untuk dua bulan, jadi beras aman," katanya kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (2/4).
Diketahui, Food Station sendiri menyediakan bahan pangan yang dapat dipergunakan dalam jangka panjang. Untuk ketersediaan bawang putih sebanyak 87 ton, gula pasir 360 ton, ikan beku 4,74 ton, dan minyak goreng 93 ribu liter. Berikutnya, susu 15 ribu karton, telur ayam 24 ton, dan tepung terigu 44 ton.
Jumlah tersebut belum menghitung ketersediaan dari Perum Bulog dan distributor lainnya.
"Untuk gula akan masuk 1.000 ton lagi, jadi bisa sampai satu bulan ke depan," imbuhnya.
Selain itu, Food Station mengatakan pemerintah provinsi DKI Jakarta akan menjamin penyaluran program pangan murah KJP Plus kepada masyarakat menengah ke bawah. Paket bahan pangan dalam Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus terdiri dari enam produk yakni beras, daging sapi, daging ayam, ikan kembung, telur ayam, dan susu UHT.
Paket itu diberikan kepada masyarakat menengah ke bawah selama satu bulan sekali. Ia mengaku pemerintah provinsi akan meningkatkan penyaluran program tersebut.
"Itu yang sedang kami buat konsepnya. Pak Gubernur (Anies Baswedan) inginnya masyarakat nanti tidak keluar beli tapi masyarakat di rumah barang diantar," jelasnya.
Tak hanya bahan pangan jangka panjang, ia menuturkan pasokan sayur mayur pun tak memiliki kendala berarti. Asalkan, suplai dari daerah tetap berjalan lancar.
Selama ini, kata dia, DKI Jakarta memasok sayur mayur dari Lembang, Bogor, Bandung, Magelang, Brebes, dan kota lainnya di Pulau Jawa. Selain itu DKI Jakarta juga mendatangkan telur dari Blitar, Jawa Timur. Pasokan tersebut dikelola salah satunya oleh PD Pasar Jaya.
Ia mengaku sempat khawatir ketika terjadi karantina wilayah seperti di Tegal kemarin. Sebab, pengiriman dari produsen daerah ke DKI Jakarta akan terganggu. Namun, hal tersebut telah ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri bahwa pasokan logistik ke DKI Jakarta tetap dijamin.
"Ada lima hal yang tidak boleh berhenti telekomunikasi, energi, pangan, obat, dan pelayanan kesehatan, dan keuangan," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengamini hal tersebut. Ia memastikan stok dan suplai bahan pangan tetap terjaga.
"PP Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)memastikan suplai logistik pangan tetap dijaga dari setiap daerah," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PD Dharma Jaya Raditya Endra Budiman juga memastikan stok daging aman jika DKI Jakarta melakukan karantina wilayah. PD Dharma Jaya fokus pada penugasan seperti KJP plus dan bantuan yang bersifat lain urgen.
Ia menjelaskan posisi stok daging di PD Dharma Jaya sebesar 1.500 ton hingga Lebaran 2020. Lalu, daging untuk keperluan KJP sebesar 500 ton per bulan.
"Untuk keperluan KJP plus insya Allah aman. Stok daging tidak hanya tergantung dari PD Dharma Jaya saja, tetapi ada Perum Bulog dan teman-teman di asosiasi," jelasnya.
Pengamat pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa menilai tidak ada kendala berarti terkait pasokan pangan jika DKI Jakarta memberlakukan karantina wilayah. Ia menilai infrastruktur logistik di ibu kota cukup memadai.
[Gambas:Video CNN]"Selama aturan ditegakkan dalam arti pasokan logistik dari luar wilayah masih bisa masuk, aturannya juga seperti itu. Food Station sebagai tulang punggung pangan Jakarta juga cukup kuat melayani masyarakat bawah lewat KJP plus," jelasnya.
Ia hanya mengimbau pemerintah untuk tetap memastikan operasional jasa logistik jika terjadi karantina wilayah. Dalam kondisi darurat, pemerintah juga harus siap mengantarkan bahan pangan kepada masyarakat jika dibutuhkan.
"Selama penjualan bahan pangan utama masih bisa buka tidak ada masalah," katanya.
(sfr)