Moody's Sematkan Peringkat Baa2 untuk Surat Utang Corona RI

CNN Indonesia
Selasa, 07 Apr 2020 14:37 WIB
Moody's memberikan peringkat Baa2 dengan outlook stabil kepada surat utang berdenominasi dolar AS yang akan dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.
Moody's memberikan peringkat stabil kepada obligasi dolar AS yang akan dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Moody's Investors Service, lembaga pemeringkat internasional, memberi peringkat Baa dengan outlook stabil untuk obligasi dolar AS yang akan dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia. Obligasi itu digunakan untuk membiayai program pemerintahan, termasuk penanganan wabah corona.

Prospek diberikan dalam laporan anyar Moody's yang dirilis pada 7 April 2020.

Peringkat itu disematkan untuk obligasi berjangka waktu mulai 10 hingga 50 tahun. Surat utang itu masuk dalam program penerbitan obligasi senilai US$10 miliar yang didaftarkan ke Securities and Exchange Commission (SEC).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Moody's, peringkat Baa2 disematkan karena dukungan dari penekanan kebijakan pada ekonomi makro. Stabilitas yang meningkatkan ketahanan menghadapi guncangan.

Selain itu, didukung oleh profil kredit pemerintah dengan defisit fiskal yang tipis dan rasio utang yang rendah.

"Skala pertumbuhan ekonomi yang sehat dan stabil menjadi prospek pendukung kredit," papar Moody's.

Namun, ada tantangan kredit yakni pendapatan rendah dan ketergantungan terhadap pendanaan eksternal.

Selain itu, wabah corona yang muncul di Indonesia memicu penutupan dan karantina di berbagai wilayah. Penutupan ini menjadi pukulan berat bagi industri pariwisata.

Dampaknya akan 'menusuk' pada pertumbuhan ekonomi. Walaupun Moody's melihat pemerintah telah mengeluarkan stimulus fiskal dan moneter.

"Prospek yang stabil mencerminkan risiko yang seimbang di Baa2. Menggabungkan profil risiko dari tantangan politik hingga implementasi dari reformasi ekonomi, fiskal dan peraturan yang luas," papar Moody's.

Pasalnya, pemerintah telah berusaha mengatasi kendala yang mengakar melalui berbagai kementerian dan lembaga.

[Gambas:Video CNN]

(age/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER