Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden AS
Donald Trump mengatakan para produsen
minyak dunia tengah mempertimbangkan pemangkasan produksi sebesar 20 juta barel per hari (bph) guna mengerek
harga minyak.
Trump yang mengklaim dirinya sebagai 'makelar' persetujuan tersebut membocorkan skala perjanjian tersebut melampaui perkiraan dan mampu membantu pelaku energi bangkit dari dampak pandemik virus corona.
"Terlibat dalam negosiasi tersebut, saya bisa katakan, angka yang akan dipangkas oleh OPEC+ adalah 20 juta barel per hari, bukan 10 juta seperti yang dilaporkan," kata Trump dalam cuitan akun twitter @realdonaldtrump, Senin (14/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih untuk semua yang telah bekerja dengan saya untuk mengembalikan kembali bisnis raksasa ini ke arah yang tepat, khususnya Rusia dan Arab Saudi," tambah Trump.
Melansir
AFP, harga minyak terpukul berat oleh penurunan aktivitas ekonomi global yang disebabkan oleh pandemik virus corona dan perang harga antara Saudi Arabia dan Rusia.
Para produsen utama minyak dunia secara perlahan merapat menuju kesepakatan dalam beberapa hari terakhir.
Produsen OPEC yang didominasi oleh Arab Saudi dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia bertemu lewat video conference pada Minggu (12/4). Kelompok yang dikenal dengan OPEC+ itu sepakat untuk memangkas jumlah produksi sebanyak 9,7 juta barel per hari mulai 1 Mei mendatang.
Setelah itu, harga minyak dibuka naik pada perdagangan di negara-negara Asia pada Senin (13/4) lalu namun kembali turun pada penutupan pasar. Sebab, pasar khawatir terhadap perjanjian yang tak mampu menopang harga dan menebus permintaan yang sebelumnya telah menguap.
[Gambas:Video CNN] (wel/sfr)