Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan
Sri Mulyani mengungkap angka
turis di Indonesia turun 6.800 orang per hari sejak penyebaran pandemi
virus corona. Penurunan tersebut telah berdampak terhadap kelangsungan usaha di sektor bisnis dan restoran.
"Angka turis menurun 6.800 orang per hari. Hotel dan restaurant terjadi penurunan okupansi," ujarnya dalam video conference, Jumat (17/4).
Ia bahkan mengatakan penurunan tingkat ketirisian kamar hotel akibat virus corona mencapai 90 persen dari 6 ribu hotel yang ada di Indonesia. Penurunan ini katanya, berpotensi membuat Indonesia kehilangan devisa yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memproyeksi penerimaan devisa dari sektor pariwisata tahun ini anjlok 50 persen atau US$10 miliar dari posisi 2019 sebesar US$20 miliar. Hal ini terjadi karena industri pariwisata melempem akibat penyebaran virus corona.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan proyeksi itu baru hitung-hitungan awal. Menurutnya, bisa saja penurunan devisa dari sektor pariwisata lebih dalam dari prediksi saat ini.
"Devisa kurang lebih tahun lalu US$20 miliar dari pariwisata, mungkin tahun ini bisa (berkurang) separuhnya bahkan lebih dari separuhnya bisa hilang dari devisa pariwisata," ucap Wishnutama dalam video conference, Kamis (16/4).
Jika proyeksi Wishnutama benar-benar terjadi, maka devisa dari sektor pariwisata tahun ini hanya sebesar US$10 miliar atau Rp157 triliun (kurs Rp15.700 per dolar AS). Namun, angka ini masih bisa berubah mengikuti perkembangan virus corona di global dan Indonesia.
Penurunan devisa, sambung Wishnutama, terjadi karena jumlah wisatawan tahun ini diprediksi turun signifikan menjadi hanya 5 juta orang. Padahal, ia bilang tahun lalu jumlahnya mencapai 16 juta wisatawan.
"Jumlah wisatawan kalau tahun lalu 16 juta orang, tahun ini mungkin 5 jutaan wisatawan," imbuh Wishnutama.
Menurut dia, industri pariwisata baru akan bangkit (
rebound) tahun depan. Ini karena sektor pariwisata butuh waktu cukup panjang untuk mengembalikan operasional seperti sebelumnya.
[Gambas:Video CNN] (aud/age)