Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan pemotongan
gaji karyawan di tengah pandemi
virus corona hanya bersifat penundaan. Sebelumnya, perseroan memutuskan untuk memangkas gaji karyawan secara proporsional mulai dari 10 persen untuk level staf hingga 50 persen untuk direksi.
"Dapat kami pastikan pemotongan gaji ini bersifat penundaan, perusahaan akan mengembalikan akumulasi pemotongan pada saat kondisi memungkinkan, sejalan dengan performa kinerja Perusahaan ke depannya," ujar Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra dalam keterangan resmi, Kamis (17/4).
Sementara, kebijakan tunjangan hari raya tetap akan diberikan sesuai aturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irfan mengungkapkan langkah pemotongan gaji pegawai tersebut diberlakukan untuk memastikan keberlangsungan bisnis perusahaan tetap terjaga di tengah tekanan kinerja industri penerbangan dunia karena wabah virus corona.
"Pemotongan gaji ini merupakan opsi terbaik yang bisa diambil oleh Perusahaan saat ini ditengah tantangan kinerja operasional yang terdampak secara menyeluruh pada lini bisnis sektor penerbangan," ujarnya.
Perusahaan, sambung Irfan, meyakini dapat dan akan terus bertahan di masa yang kurang menguntungkan bagi industri penerbangan ini. Karena itu, perseroan mengambil kebijakan tersebut agar perusahaan tetap berkinerja dengan maksimal.
"Sebagai national
flag carrier, Garuda Indonesia berkomitmen untuk terus beroperasi menunjang kebutuhan masyarakat baik dari layanan logistik maupun operasional penerbangan," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (ulf/sfr)