Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan
Sri Mulyani mengungkapkan sektor
transportasi, perdagangan, dan
pariwisata akan menjadi bisnis yang pertama kali bangkit (
rebound) usai wabah virus corona berakhir di Indonesia. Pasalnya, masyarakat akan kembali beraktivitas normal di luar rumah.
"Kalau orang sudah bisa bekerja lagi, tidak bekerja di rumah (
work from home) itu berarti sektor transportasi bisa langsung pulih," ucap Sri Mulyani dalam video conference, Jumat (17/4).
Sektor transportasi kini sedang terpukul karena mayoritas masyarakat memilih berdiam diri di rumah demi mengurangi risiko penularan virus corona. Terlebih, ada pembatasan aktivitas di ruang publik, sehingga transportasi umum sepi penumpang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Sri Mulyani menyatakan sektor perdagangan juga akan cepat pulih saat kasus virus corona mereda. Sejumlah warung hingga pusat perbelanjaan bakal beroperasi kembali.
"Jasa-jasa lain seperti warung akan buka lagi, perdagangan muncul lagi. Itu semua akan terlihat langsung. Kalau sekarang kan permintaan tertahan karena virus corona," terang dia.
Kemudian, Sri Mulyani memproyeksi bisnis pariwisata juga akan langsung bangkit karena ada permintaan dari masyarakat kelas menengah atas. Menurutnya, masyarakat di kelompok tersebut akan berwisata (
travelling) usai persoalan virus corona berakhir.
"Mereka pasti langsung
travelling. Restoran, hotel, perdagangan, dan transportasi itu paling pertama duluan yang dapat dampak positif," tutur Sri Mulyani.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi industri pariwisata akan bangkit pada 2021. Menurutnya, tren pelemahan sektor tersebut hanya berlangsung sampai Desember 2020.
[Gambas:Video CNN]"Optimisme ini yang harus diangkat. Jangan sampai terjebak pada masalah covid-19 (virus corona) ini sehingga
booming yang akan muncul setelah covid-19 selesai tidak bisa dimanfaatkan secara baik," ujar Jokowi.
Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyatakan industri pariwisata butuh waktu cukup panjang untuk mengembalikan operasional seperti sebelumnya. Senada dengan Jokowi, ia memproyeksi sektor itu baru bisa bangkit tahun depan.
"Ini karena harus dikembalikan lagi konektivitasnya, ini contoh ya misal selama ada kasus virus corona jumlah pesawat Garuda Indonesia berkurang, nah ini perlu dikembalikan lagi," jelas Wishnutama.
(aud/sfr)