Jakarta, CNN Indonesia -- Perum
Damri akan menunda pembayaran
gaji dan tunjangan jajaran direksi akibat anjloknya pendapatan perusahaan di tengah pandemi
virus corona. Direktur Utama Perum Damri Setia Milatia Moemin menyebut penundaan telah disepakati dalam rapat
board of director (BOD) hingga waktu yang belum ditentukan. Katanya, virus corona membuat penghasilan perusahaan merosot sebesar 90 persen.
"Di D
amri tidak ada pemangkasan, yang ada hanya penundaan pembayaran gaji dan itu pun terbatas hanya terhadap gaji dan tunjangan para direksi saja," terangnya kepada
CNNIndonesia pada Kamis (23/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setia juga memastikan penundaan gaji tak berlaku untuk para karyawan dan dewan pengawas, hak mereka masih akan dibayarkan secara normal.
Menambahkan, ia bilang, tunjangan seperti tunjangan hari raya (THR) akan dibayarkan namun ia tak dapat memastikan jika tunjangan dibayarkan secara penuh. "Insya Allah dibayar. Soal jumlahnya tergantung kondisi keuangan," kata dia lewat pesan singkat.
Alasannya, perusahaan tengah kembang-kempis menutup biaya operasional yang terus membengkak. Apa lagi, kata dia, sebagai perusahaan pelat merah, Damri dituntut untuk hadir sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
Dia mengungkap, hanya sisa 5 persen saja bus Damri yang masih beroperasi saat ini. Itu pun, menurut Setia, sebagiannya merupakan penugasan pemerintah mengangkut paramedis. Dalam perhitungannya, dia meyakini jumlah armada yang beroperasi akan terus berkurang.
"Armada yang beroperasi tinggal 5 persenan. Itu pun (sebagian) untuk
social responsibility, untuk angkut paramedis dan penugasan pemerintah lainnya," pungkas dia.
Dari pengakuannya, Setia bilang, pendapatan perusahaan hanya mampu menutupi bahan bakar armada. Dia pun pasrah dan menyatakan dukungannya dengan kebijakan pemerintah demi memutus rantai penyebaran wabah covid-19.
[Gambas:Video CNN] (wel/age)