Harga Minyak AS Amblas Hampir 25 Persen di Awal Pekan

CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2020 08:42 WIB
Pemandangan tempat penampungan minyak di Tanjung Sekong, Banten, Rabu (23/3). Kementerian ESDM menyatakan kemungkinan turunnya harga premium dan solar jika melihat parameter harga minyak dunia yang terus berada pada kisaran 30 dolar AS per barel dan nilai tukar rupiah yang stabil pada kisaran Rp13.000 per dolar AS. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/ama/16.
Harga minyak mentah WTI terjun hampir 25 persen ke level US$12,78 per barel pada perdagangan Senin (27/4), waktu AS. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean).
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak mentah dunia terperosok kian dalam setelah anjlok 25 persen pada perdagangan Senin (27/4), waktu AS. Investor yang khawatir memilih angkat kaki karena kurangnya tempat penyimpanan yang tersedia.

Mengutip Antara, Selasa (28/4), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni turun US$1,45 atau 6,76 persen ke posisi US$19,99 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni turun US$4,16 atau 24,56 persen ke US$12,78 per barel.

Di awal perdagangan, WTI sempat tertekan hingga ke level US$11,88 dolar AS per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurangnya tempat penyimpanan menjadi kendala meski permintaan bahan bakar terus naik sebesar 30 persen secara global. Menurut data Kpler, pada pekan lalu, sekitar 85 persen penyimpanan darat di seluruh dunia telah penuh.

Sontak, kekhawatiran terjadi. Pedagang menyatakan turunnya kontrak minyak mentah sebagian dikarenakan kaburnya dana investor dari kontrak Juni demi menghindari jebakan harga minyak yang sempat minus US$37,63 dolar AS per barel.

Dana Minyak AS LP, produk bursa minyak terbesar, menyatakan akan mengalihkan kepemilikannya dalam kontrak lebih baru dan menjual seluruh kepemilikannya dalam kontrak Juni.

"Pengarsipan USO merusak kepercayaan di pasar minyak untuk Juni dan telah menurunkan harga hari ini. Namun itu tidak mengubah prospek ekonomi untuk Juni yang selalu akan sulit," ungkap Ekonom The Economist Intelligence Unit Cailin Birch.

Sementara, menurut pelaku pasar, stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma untuk WTI naik lebih dari 6 persen dalam seminggu hingga 24 April 2020 menjadi 65 juta barel.

"Penggunaan di Cushing sedikit melambat, yang menandakan mereka menemukan tempat alternatif untuk menyimpan minyak atau penurunan besar dalam produksi," kata analis pasar senior Price Futures Group Phil Flynn.

[Gambas:Video CNN]

(wel/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER