Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Arifin Tasrif mengklaim harga Bahan Bakar Minyak (
BBM) di Indonesia bukanlah yang termahal di kawasan ASEAN. Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menerima desakan untuk memangkas harga BBM di tengah penurunan harga minyak dunia.
"Kami juga bukan yang termahal (harga BBM) di Asia Tenggara," ujarnya dalam rapat virtual bersama Komisi VII DPR, Senin (4/5).
Bahkan, sambung dia, harga BBM jenis Pertalite masih lebih rendah dibandingkan dengan sejumlah negara. Sebagai contoh, Pertalite di Filipina setara Rp10 ribu per liter dan Laos Rp14 ribu per liter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di Indonesia, harga Pertalite dijual seharga Rp7.650 per liter. Bahkan, selama ini ia menyatakan badan usaha alias PT Pertamina (Persero) menanggung beban harga (
sacrificing price) lantaran Pertalite tidak disubsidi.
Secara umum, untuk BBM jenis bensin, harga di Indonesia berada di tengah-tengah dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Misalnya, bensin RON 95 di Malaysia dipatok lebih murah yakni setara Rp4.299 per liter, lalu Thailand Rp7.933-Rp11.302 per liter, dan Vietnam setara Rp7.595-Rp7.812 per liter.
Namun, RON 95 di Indonesia masih lebih murah dibandingkan Singapura yakni setara Rp21.317 per liter, Filipina setara Rp10.999-Rp12.523 per liter, dan Laos Rp16.122 per liter.
"Selain itu, kami sebelum terjadi isu pandemi dan perang
crude (minyak mentah) antar OPEC dan non OPEC pada 5 Januari kami sudah turunkan harga. Kemudian Februari untuk BBM Ron 92, RON 95, dan RON 98 dilakukan penurunan karena sudah ada indikasi penurunan gasoline terkait crude," paparnya.
Ia menuturkan saat ini pemerintah masih mencermati harga minyak global. Menurutnya, harga minyak global biasanya akan balik arah menguat (
rebound) dalam kurun waktu tiga bulan dalam periode krisis.
Ia mencontohkan krisis 2008 harga minyak anjlok sampai US$38 per barel namun mampu kembali stabil di US$70 per barel. Berkaca dari contoh tersebut, ia memprediksi harga minyak mentah akan kembali menguat.
"Kami perkirakan harga akan
rebound pada kisaran US$40 per barel di akhir tahun," katanya.
Sebelumnya, Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) menilai terdapat indikasi harga BBM yang berlaku saat ini terlalu mahal, sehingga membebani masyarakat.
Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin mengatakan pangkal permasalahannya adalah komponen penyusunan struktur harga BBM. Struktur harga ini ditengarai menjadi penyebab harga BBM sulit turun meskipun harga minyak mentah global anjlok.
Ia membandingkan harga penjualan pokok (HPP) BBM di Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara lain seperti Malaysia dan Australia. Bahkan, kualitas BBM di dua negara itu lebih baik dibandingkan Indonesia.
[Gambas:Video CNN]Sebagai contoh, untuk RON 95 berkadar sulfur maksimum 10 ppm atau standar EURO 6 di Australia, HPP adalah setara Rp1.529 per liter. Sedangkan harga di SPBU yakni Rp8.376 per liter.
Sedangkan di Indonesia, untuk RON 98 berkadar sulfur maksimum 50 ppm atau standar EURO 4 (jenis Pertamax Turbo) HPP malah mencapai Rp7.387 per liter. Lalu, harga jual di SPBU sebesar Rp9.850 per liter.
"Ada potensi margin kelebihan biaya yang dinikmati oleh parasit BBM seperti para
oil trader," dalam keterangan resmi yang dirilis beberapa waktu lalu.
(ulf/sfr)