Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto memastikan stok
gula pasir akan meningkat pada periode Mei-Juni 2020.
Airlangga menyatakan akan terdapat tambahan pasokan 25 ribu ton dari operasi pasar Perum Bulog. Selain itu, ada pengalihan kebutuhan industri ke konsumsi dan realokasi eksportir ke dalam negeri yang akan menambah pasokan 140 ribu ton.
"Diharapkan jumlah stok ini akan meningkat di bulan April dan Mei 2020, dan Juni 2020," ujar Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelangkaan gula pasir memang sempat terjadi di pasaran pada April lalu. Bahkan, harga gula sempat mencapai Rp18.250 per kilogram (Kg) atau jauh di atas harga acuan sebesar Rp12.500 per Kg.
Namun, Airlangga menyatakan harga gula pasir saat ini sudah berangsur turun ke kisaran Rp17 ribu per Kg.
Di luar itu, Airlangga mengklaim harga sebelas komoditas bahan pokok relatif terkendali pada Mei atau ramadan tahun ini. Dia mencontohkan, beras medium dan premium, yang masing-masing, berada pada level Rp11.750 per Kg dan Rp12.700 per Kg.
Kemudian harga daging sapi Rp117.900 per Kg, cabe rawit Rp34.700 per Kg, dan cabe merah Rp30.600 per Kg. Selanjutnya, bawang merah Rp48 ribu per Kg, bawang putih Rp38.700 per Kg, dan minyak curah Rp12.200 per Kg. Adapun harga komoditas seperti minyak goreng kemasan, ayam daging, dan telur ras relatif sama.
Airlangga juga memastikan stok bawang putih akan tercukupi karena akan ada 78 ribu ton bawang putih impor yang akan masuk ke pasar domestik pada bulan ini. Dengan begitu, stok akan mencukupi kebutuhan rata-rata per bulan sekitar 50 ribu ton dan stabilitas harga terjaga hingga lebaran.
"Pada Mei (bawang putih) sekitar 78 ribu ton sehingga untuk lebaran ini relatif aman. Diharapkan yang lain sudah bisa masuk dan punya stok cukup di pasar," ucapnya.
[Gambas:Video CNN] (jal/sfr)