BPS Sebut 42 Juta Masyarakat Ikut Sensus Online

CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2020 12:05 WIB
Petugas memantau sistem informasi dan data masyarakat yang mengisi online Sensus Penduduk Indonesia 2020 di Ruang Kendali Eksekutif Sensus Penduduk 2020 Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta, Senin, 17 Februari 2020. BPS mengadakan sensus penduduk pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020. CNNIndonesia/Safir Makki
Meski telah ada 42 juta masyarakat ikut sensus penduduk online, BPS menyebut angka itu masih kecil karena baru 15 persen dari populasi Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam sensus penduduk online sebanyak 42 juta orang. Angka ini berdasarkan hasil pendataan Selasa (5/5).

"Kami terus melakukan sosialisasi sensus penduduk online, sampai kemarin yang berpartisipasi jumlahnya 42 juta orang," ungkap Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi video, Rabu (6/5).

Suhariyanto menyatakan jumlah masyarakat yang berpartisipasi masih sangat rendah sejauh ini. Pasalnya, 42 juta orang setara dengan 15 persen dari total penduduk di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angkanya mungkin besar tapi harus dilihat juga karena baru 15 persen dari total penduduk," imbuh dia.


Jika dibandingkan dengan pertengahan April 2020 kemarin, jumlahnya tak bertambah signifikan. Suhariyanto mencatat masyarakat yang berpartisipasi dalam sensus penduduk online hingga 14 April 2020 sebanyak 38,84 juta orang.

Ia meminta masyarakat untuk mengikuti sensus penduduk agar pencatatan di BPS bisa lebih konkret ke depannya. Suhariyanto menyebut masyarakat masih memiliki waktu hingga akhir bulan ini.

Pengisian formulir sensus penduduk online semula dibatasi hanya sampai 31 Maret 2020. Namun, BPS memperpanjang masa pengisian menjadi akhir Mei 2020 karena ada pandemi virus corona di Indonesia.

Bersamaan dengan itu, maka BPS turut memperpanjang masa wawancara berkaitan dengan sensus. Semula, jadwalnya 1-31 Juli 2020, kini berubah menjadi 1-30 September 2020.

Suhariyanto bilang perpanjangan masa wawancara dilakukan karena BPS perlu mengolah data sensus yang sudah masuk. Selain itu, masih ada tahapan penyiapan daftar penduduk dan pelatihan semua instruktur dari nasional hingga daerah, serta petugas lapangan. (aud/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER