Petani Panen, Harga Beras Turun 0,64 Persen di Penggilingan

CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2020 05:45 WIB
Buruh membongkar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur (8/11).( CNN Indonesia/ Hesti Rika)
BPS menyebut harga beras di tingkat penggilingan turun 0,64 persen karena petani panen raya. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga gabah dan beras menurun pada April 2020. Penurunan terjadi karena panen petani membuat stok gabah dan beras meningkat.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 6,82 persen menjadi Rp4.600 per kilogram (kg). Begitu pula di tingkat penggilingan melorot 6,73 persen menjadi Rp4.692 per kg.

Hal ini juga terjadi di Gabah Kering Giling (GKG) tingkat petani turun 1,64 persen menjadi Rp5.671 per kg dan di tingkat penggilingan melorot 1,35 persen menjadi Rp5.808 per kg. Sementara Gabah Luar Kualitas di tingkat petani anjlok 7,55 persen menjadi Rp4.241 per kg dan di tingkat penggilingan turun 7,46 persen menjadi Rp4.324 per kg.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada bulan April masih terjadi panen raya di berbagai tempat sehingga harga gabah mengalami penurunan," ujar Suhariyanto, Senin (4/5).

Sejalan dengan penurunan harga gabah, harga beras di tingkat penggilingan pun ikut melorot. Harga beras kualitas premium turun 0,64 persen menjadi Rp10.018 per kg.

Harga beras kualitas medium turun 1,58 persen menjadi Rp9.671 per kg. Begitu pula dengan beras kualitas rendah turun 4,99 persen menjadi Rp8.989 per kg.

Berdasarkan wilayah, harga beras premium tertinggi di tingkat penggilingan ada di Kalimantan Selatan sebesar Rp15.428 per kg dan terendah di Jawa Timur Rp7.400 per kg. Untuk harga beras medium tertinggi di penggilingan ada di Kalimantan Tengah Rp15 ribu per kg dan terendah Kalimantan Selatan Rp7.500 per kg.

Sementara harga beras kualitas rendah di tingkat penggilingan ada di Kalimantan Barat Rp12.500 per kg dan terendah di Jawa Timur Rp7.300 per kg. "Karena panen raya jadi ada penurunan juga (untuk harga beras)," katanya.

[Gambas:Video CNN]
Kendati begitu, BPS mencatat harga beras di tingkat grosir sejatinya masih meningkat sekitar 0,11 persen dari Maret ke April 2020. Begitu pula di tingkat eceran sebesar 0,18 pada periode yang sama.

"Tapi harga beras grosir dan eceran kenaikannya tipis sekali, boleh dibilang normal, maka kontribusinya ke inflasi (nasional) hanya 0,01 persen," jelasnya.

Ke depan, Suhariyanto meyakini harga beras di grosir dan eceran juga akan turun sejalan dengan peningkatan stok di berbagai daerah karena hasil panen mulai mengalir. Di sisi lain, Perum Bulog juga memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

"Jadi harga beras akan stabil dan tidak menimbulkan inflasi di bulan-bulan berikutnya," ucapnya.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER