Survei BI: Mei Deflasi 0,04 Persen Berkat Harga Pangan

CNN Indonesia
Jumat, 15 Mei 2020 18:28 WIB
Pedagang melayani pengunjung yang hendak membeli kebutuhan pokok di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) dan Toko Tani Indonesia (TTI), Ragunan, Selasa, Jakarta (05/05/2020). Pasar tani yang menggelar barang kebutuhan pokok bagi warga tersebut melayani penjualan online dengan aplikasi dan offline. Hal tersebut sebagai upaya meningkatkan akses pangan bagi masyarakat untuk mendapatkan pangan strategis seperti, beras, gula pasir, daging sapi, daging ayam, telur ayam, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, cabai, sayur, dan buah dengan harga di bawah harga pasar dengan harapan dapat menstabilkan harga ditingkat eceran. CNN Indonesia/Andry Novelino
Hasil survei BI pekan kedua bulan ini mencatat potensi deflasi sebesar 0,04 persen pada Mei 2020 karena penurunan harga pangan dan emas perhiasan.Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil survei pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) Bank Indonesia (BI) pekan kedua bulan ini mencatat potensi deflasi sebesar 0,04 persen secara bulanan pada Mei 2020. Deflasi disebabkan oleh penurunan harga beberapa komoditas pangan dan emas perhiasan di pasar.

"Penyumbang utama deflasi antara lain komoditas telur ayam ras minus 0,09 persen," ungkap Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resmi, Jumat (15/5).

Selain itu, penurunan harga juga terjadi di komoditas bawang putih minus 0,05 persen, cabai merah minus 0,04 persen, cabai rawit minus 0,03 persen, kangkung minus 0,01 persen, dan bayam minus 0,01 persen. Kemudian, juga disumbang oleh penurunan harga emas 0,02 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara komoditas yang meningkat harganya atau inflasi, yaitu daging ayam ras naik 0,05 persen, bawang merah 0,03 persen, serta udang basah, ikan tongkol, jeruk ,dan air minum kemasan masing-masing sebesar 0,01 persen. Lalu juga disumbang kenaikan tarif angkutan udara 0,03 persen.

Lebih lanjut, hasil survei lebih rendah dari kondisi pergerakan harga konsumen yang meningkat atau inflasi 0,08 persen pada April 2020. Secara total tingkat inflasi tahun berjalan mencapai 0,8 persen dan inflasi tahunan 2,08 persen pada bulan ini.

Artinya, tingkat inflasi sudah menyentuh target BI sebesar 3 persen plus minus 1 persen pada tahun ini.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo meyakini inflasi secara keseluruhan tahun ini tetap terjaga karena bank sentral nasional dan pemerintah pusat serta daerah melakukan berbagai hal untuk menjaga tingkat inflasi. Khususnya dengan menjaga pasokan komoditas dan arus penawaran (supply) serta permintaan (demand).

"Saya yakin korporasi tidak akan menaikkan harga karena pelemahan rupiah. Kami tidak melihat ada lonjakan harga karena pemerintah menjamin pasokan dan sudah antisipasi termasuk untuk Ramadan," ungkap Perry.

[Gambas:Video CNN]

(uli/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER