BLT Dana Desa Jokowi Baru Tersebar Rp1,06 T ke 17.259 Desa

CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2020 15:50 WIB
Warga saat menerima uang Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa di Balai desa Janti, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (14/5/2020). Bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi  sebesar Rp600 ribu perbulan selama tiga bulan diberikan kepada warga miskin, orang sakit kronis bertahun-tahun, dan orang kehilangan pekerjaan karena pandemi Corona Virus Disease (COVID-19). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/nz
Wamen Desa dan PDTT Budi Arie Setiadi mengakui penyaluran BLT Dana Desa belum sesuai harapan karena realisasinya baru 4,84 persen dari alokasi Rp22 triliun. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) mencatat aliran dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari anggaran Dana Desa baru mencapai Rp1,06 triliun ke 17.259 desa per Selasa (19/5). Dana ini sudah masuk 'kantong' 1.776.263 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Wakil Menteri Desa dan PDTT Budi Arie Setiadi mengakui bahwa penyaluran BLT dari Dana Desa ini belum sesuai harapan, meski sudah tersebar ke banyak desa di berbagai kabupaten, kota, dan provinsi. Pasalnya, data menunjukkan nilai penyaluran baru mencapai sekitar 4,84 persen dari asumsi penggunaan anggaran BLT dari Dana Desa mencapai Rp22 triliun.

Begitu pula dengan jumlah desa yang sudah menyalurkan. Saat ini, penyaluran baru menjangkau 23,02 persen dari total 74.953 desa di seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum sesuai harapan, masih perlu dipercepat prosesnya," ucap Budi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (20/5).

Ia mengatakan kementerian pun sudah berusaha mempercepat proses penyaluran BLT dari Dana Desa itu. Hal ini dilakukan dengan memberi arahan langsung kepada perangkat desa dan daerah agar bisa mempercepat penyaluran.

Arahan itu tertuang dalam Instruksi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Percepatan Penyaluran Bantuan Langsung Tunai )(BLT) Dana Desa.

Dalam beleid itu, kementerian meminta percepatan dilakukan dengan menyalurkan BLT Dana Desa tanpa menunggu pengesahan apabila penyerahan dokumen KPM BLT Dana Desa kepada bupati/wali kota sudah melebihi lima hari kerja.

"Diinstruksikan juga agar penyaluran BLT Dana Desa sebelum 24 Mei 2020. Jadi targetnya sebelum lebaran BLT Dana Desa putaran pertama bisa disalurkan," katanya.

Kendati belum sesuai harapan, namun Budi tetap mengapresiasi kinerja para aparat desa yang sudah melakukan pendataan agar BLT ini dapat segera diterima masyarakat. Data yang dikantonginya mencatat setidaknya sudah ada 58.594 desa yang melakukan pendataan KPM.

Kemudian, sebanyak 52.077 desa sudah melakukan musyawarah desa khusus (musdesus) untuk menentukan KPM yang bisa mendapat BLT dari Dana Desa. Dari jumlah ini sekitar 95 persen desa disebut tengah mempersiapkan proses penyaluran dana dari Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKDes).

"Sementara 17.259 desa yang sudah menyalurkan ini karena 32 persen dari desa sudah menyiapkan pendanaan di RKDes, di mana Dana Desa sudah tersedia di kas desa," jelasnya.

Sementara berdasarkan provinsi, realisasi penyaluran tertinggi BLT dari Dana Desa terjadi di Provinsi Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bali, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah. Sedangkan provinsi dengan penyaluran terendah, yaitu Banten, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

BLT dari Dana Desa menjadi salah satu jurus Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meredam dampak tekanan ekonomi masyarakat desa di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Dengan begitu, Dana Desa yang sebelumnya digunakan untuk pembangunan desa, kini dialihkan untuk 'perut' masyarakat.

[Gambas:Video CNN]

(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER