Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Keuangan memaparkan penyaluran bantuan sosial (
bansos) hingga April 2020 sebesar Rp61,4 triliun. Angkanya naik 13,7 persen dibandingkan dengan realisasi April 2019 lalu yang sebesar Rp54 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan pemerintah terus menggenjot penyaluran bansos di tengah penyebaran virus corona. Hal ini dilakukan guna menjaga daya beli masyarakat, sehingga tingkat konsumsi masyarakat tak anjlok.
"Belanja bansos digenjot di tengah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Realisasinya lebih tinggi 13,7 persen, ini didorong untuk menjaga konsumsi masyarakat terus kelas menengah," ungkap Suahasil dalam video conference, Rabu (20/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjabarkan bansos ini dibagikan melalui berbagai kementerian/lembaga (k/l). Salah satunya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebesar Rp3,3 triliun, Kementerian Kesehatan Rp24,2 triliun, Kementerian Agama Rp300 miliar, dan Kementerian Sosial Rp33,5 triliun.
Bansos itu diberikan dalam berbagai bentuk. Ia mencontohkan bansos dalam bentuk program keluarga harapan (PKH) untuk 9,96 juta keluarga penerima manfaat (KPM). "Mulai April 2020 disalurkan secara bulanan," imbuhnya.
Kemudian, program kartu sembako sebesar Rp200 ribu per KPM untuk satu bulan. Pemerintah menargetkan dapat menyalurkan kartu sembako kepada 17,9 juta KPM.
Lalu, penyaluran bansos berbentuk sembako untuk KPM di DKI Jakarta dan Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Bodetabek). Selanjutnya, ada bansos tunai untuk KPM yang berada di luar wilayah Jabodetabek.
Suahasil bilang jumlah penyaluran untuk PKH dan kartu sembako hingga April 2020 sama, yakni sebesar Rp16,9 triliun.
Di samping itu, pemerintah juga menyalurkan bansos untuk rehabilitasi sosial sebesar Rp100 miliar, membayar peserta BPJS Kesehatan untuk kategori penerima bantuan iuran (PBI) sebesar Rp27,3 triliun, pemberdayaan sosial sebesar Rp300 miliar.
[Gambas:Video CNN] (aud/bir)