Seteru AS-China Bikin Rupiah Berotot Rp14.610 per Dolar AS

CNN Indonesia
Jumat, 29 Mei 2020 16:35 WIB
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Nilai tukar rupiah menguat 0,71 persen ke level Rp14.610 per dolar AS pada perdagangan Jumat (29/5) sore. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kurs rupiah bertengger di posisi Rp14.610 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (29/5) sore. Posisi ini menguat 105 poin atau 0,71 persen dari perdagangan Kamis (28/5) Rp14.715 per dolar AS.

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.733 per dolar AS atau menguat dari sebelumnya di level Rp14.769 per dolar AS.

Pergerakan rupiah sejalan dengan mata uang lainnya di Asia. Tercatat, won Korea Selatan menguat 0,15 persen, peso Filipina 0,2 persen, dan rupee India 0,19 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, mata uang di negara maju bergerak bervariasi. Dolar Australia terpantau menguat 0,24 persen, euro 0,27 persen, sedangkan poundsterling Inggris terkoreksi 0,06 persen.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan rupiah mendapatkan angin segar dari pelemahan dolar AS akibat ketegangan negara itu dengan China beberapa waktu terakhir. Pasar merespons negatif situasi tersebut karena khawatir ekonomi AS jeblok.

"Terlihat ketegangan AS dan China lebih melukai dolar AS. Bila AS berseteru dengan China, ekonomi AS juga akan terpuruk," ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Namun, bukan berarti rupiah bisa terus berada di zona hijau. Jika hubungan AS dan China semakin tegang dalam waktu yang lama, maka rupiah juga akan terkena imbasnya,

"Kalau ketegangan terus berlanjut akan memberikan tekanan untuk rupiah ke depannya," jelas Ariston.

[Gambas:Video CNN]


(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER