Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Angkasa Pura II (Persero) atau AP II merumuskan tiga protokol untuk mengantisipasi
new normal di tengah pandemi
virus corona (covid-19).
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan protokol itu terdiri dari
resilient operation,
agility operation,
lean operation.
Tiga protokol itu akan diberlakukan bagi jajaran internal maupun eksternal perusahaan mulai dari penumpang pesawat, maskapai, mitra, hingga
stakeholders lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas, dengan protokol baru ini target kami adalah mewujudkan organisasi yang siap beraktivitas secara efisien dan efektif dalam menjaga konektivitas udara nasional di tengah pandemi COVID-19," ujar Awaluddin dalam keterangan resminya, Jumat (29/5).
Penerapan
resilient operation di internal perseroan antara lain berupa
work from office (WFO) dan
work from anywhere (WFA). Penerapan WFO atau WFA ini dibarengi dengan adanya mekanisme monitor dan evaluasi yang sudah dirumuskan.
"Di dalam prosedur baru terdapat dua pola kerja bagi karyawan PT Angkasa Pura II yakni bekerja dari kantor dan bekerja di mana saja yang artinya bisa bekerja di rumah atau tempat lain yang representatif," jelas Awalludin.
Penerapan
resilient operation di bandara-bandara PT Angkasa Pura II akan dilakukan dengan ditetapkannya Pedoman Operasi
The New Normal seperti kewajiban bagi personel menggunakan alat pelindung diri (APD) meliputi masker, sarung tangan, face shield, google, dan hazmat sesuai kondisi.
Di pedoman tersebut terdapat juga ketentuan bagi penumpang pesawat atau pengunjung bandara misalnya wajib menggunakan masker dan diimbau untuk melakukan
self check in ketika memproses keberangkatan.
Pedoman lain yang dirumuskan adalah Pedoman Pelayanan Pelanggan Bandara yang mengatur seluruh aspek pelayanan penumpang maskapai seperti menyediakan hand sanitizer, menjaga physical distancing dan melakukan disinfeksi terhadap seluruh area tenant.
Sementara
agility operation, lanjut Awaluddin, berupa dilakukan untuk mengantisipasi berbagai perubahan yang cepat.
"PT Angkasa Pura II selalu dinamis dalam menyusun standard operating procedure [SOP] dengan memperhatikan seluruh stakeholder. Melalui adanya SOP yang mengikuti perkembangan, maka kami dapat mewujudkan suatu agility operation," jelas Awaluddin.
Adapun operasional yang ramping atau
lean operation dibutuhkan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dengan cara mengadakan sejumlah
checkpoint bagi penumpang pesawat serta pembenahan jalur antrian sehingga mengedepankan
physical distancing.
[Gambas:Video CNN] (hrf/sfr)