Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah berada di posisi Rp14.415 per
dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (2/6) sore. Mata uang Garuda menguat 1,33 persen dibandingkan perdagangan kemarin di level Rp14.610 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.502 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi kemarin yakni Rp14.773 per dolar AS.
Sore ini, rupiah paling perkasa di antara mata uang kawasan Asia lainnya. Rupiah menguat bersama dolar Hong Kong sebesar 0,01 persen, dolar Singapura menguat 0,41 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, rupee India menguat 0,25 persen, yuan China menguat 0,36 persen, ringgit Malaysia menguat 1 persen, dan baht Thailand menguat 0,45 persen.
Namun, yen Jepang tampak melemah 0,16 persen, dolar Taiwan juga susut 0,13 persen, won Korea Selatan melemah 0,03 persen, dan peso Filipina meringkuk 0,04 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju kompak menguat. Tercatat, poundsterling Inggris menguat 0,53 persen, dolar Australia menguat 0,71 persen, dolar Kanada menguat 0,50 persen, dan franc Swiss menguat 0,29 persen terhadap dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah sore ini dipicu sentimen negatif kerusuhan di AS.
Seperti diketahui, aksi demonstrasi anarkis di AS dipicu meninggalnya seorang warga kulit hitam di Minneapolis akibat kekerasan polisi. Para demonstran bahkan menyambangi Gedung Putih.
"Kerusuhan di AS berpotensi mengganggu ekonomi AS, sehingga dolar AS melemah," katanya kepada
CNNIndonesia.com.
Penguatan rupiah sore ini juga ditopang oleh pembukaan aktivitas ekonomi di sejumlah daerah dalam negeri. Namun, pasar masih mewaspadai potensi perang dagang AS China.
"Besok, rupiah masih berpotensi menguat ke posisi Rp14.300 per dolar AS," tandasnya.
[Gambas:Video CNN] (ulf/bir)