Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan pinjaman online (
pinjol) atau fintech P2P lending menyatakan perlu melakukan adaptasi bisnis dalam tatanan kenormalan baru (
new normal) di tengah pandemi
virus corona. Salah satunya transformasi digital.
CEO PT Kredivo Indonesia Alie Tan mengatakan perilaku masyarakat mulai berubah sejak pandemi menghantam dunia sejak akhir tahun lalu. Masyarakat kini lebih banyak melakukan transaksi secara digital demi mengurangi aktivitas di ruang publik.
"Riset McKinsey menyatakan terjadi peningkatan aktivitas digital selama masa pandemi dengan lebih dari 30 persen responden mengaku lebih sering memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memesan makanan secara online," ungkap Alie dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyatakan riset McKinsey juga menyebutkan bahwa pelaku industri perlu memerhatikan beberapa hal dalam fase new normal, yakni perubahan perilaku konsumen, pola permintaan yang tidak dapat diprediksi, dan efisiensi operasional berdasarkan skala prioritas.
"Pada fase
the new normal, kemampuan adaptasi dan solidaritas adalah kunci untuk melalui kondisi ini sekaligus menjaga keberlangsungan kehidupan serta usaha. Di sisi lain, pelaku industri keuangan juga dituntut untuk berinovasi melalui teknologi," papar Alie.
Dalam hal ini, Kredivo Indonesia menyatakan ada dua hal yang menjadi faktor pendukung untuk beradaptasi dalam era new normal.
Pertama, peningkatan penggunaan teknologi.
"Kemudahan dalam bertransaksi menjadi kunci yang semakin relevan bagi konsumen saat ini. Industri keuangan dituntut untuk semakin memperkuat transformasi digitalnya," tutur Alie.
Namun, perusahaan pinjaman online juga tetap harus memikirkan edukasi dan literasi masyarakat terkait keuangan digital saat ini. Alie menyatakan manajemen hal itu penting untuk menyeimbangkan antara kondisi industri dengan kesiapan masyarakat menghadapi era revolusi industri 4.0.
Kedua, faktor pendukung di new normal ini adalah kesiapan pelaku industri dalam menyediakan layanan atau produk yang lebih berkualitas. Hal ini karena masyarakat sekarang semakin cerdas dalam mengelola keuangan.
"Kondisi ekonomi yang sulit memaksa masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas, termasuk dalam hal pengelolaan. Hal ini juga dapat menjadi sinyal positif bagi peningkatan literasi keuangan di Indonesia," terang dia.
Alie menegaskan beradaptasi dengan mengubah operasional bisnis adalah kunci berdamai di masa pandemi virus corona. Pelaku usaha harus terus melakukan inovasi agar bisa mempertahankan bisnisnya.
"Kami terus berinovasi agar tetap bisa memenuhi kebutuhan dan beradaptasi dengan kondisi pasar, termasuk di tengah pandemi ini," pungkas Alie.
[Gambas:Video CNN] (aud/sfr)