Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Pertamina (Persero) bakal menandatangani
Head of Agreement (HoA) pengembangan proyek komplek
petrokimia dengan
China Petroleum Corporation (CPC) Taiwan untuk proyek Petrokimia di Balongan pada hari ini.
Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang menyatakan nilai investasi proyek ini mencapai US$6,49 miliar atau setara Rp90,36 triliun (kurs Rp13.923 per dolar AS).
Nilai investasi ini merupakan yang terbesar pada program investasi BUMN untuk negeri yang ditandatangani pada kegiatan Indonesian Investment Forum (IIF) di Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya
update hari ini akan ada penandatangan kerjasama HOA antara Pertamina dan CPC terkait petrochemical. Akan dihadiri kepala BKPM dan Menteri BUMN," ujarnya dalam video conference, Jumat (5/6).
Seperti diketahui Pertamina dan CPC membangun komplek petrokimia berupa pabrik
naphta cracker dan unit pengembangan sektor hilir petrokimia berskala global di Indonesia.
Proyek akan dikerjakan dengan skema
joint venture antara Pertamina, CPC Taiwan, dan beberapa mitra hilir potensial lainnya. Pabrik petrokimia akan memiliki kapasitas produksi
ethylene 1 juta ton per tahun dan akan terintegrasi dengan kilang Balongan fase tiga yang ditargetkan rampung tahun 2026.
"Fase ketiga, kami akan bangun bersama CPC dan Adnoc untuk membangun
crude to chemicel. Itu yang gabung sama
petrochemichal. Itu kita ber-
partner sama mereka," pungkas Ignatius.
[Gambas:Video CNN] (hrf/agt)