Impor Garmen Melonjak Saat Corona, Terbanyak dari China

CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2020 13:37 WIB
Suasana aktivitas bongkar muat di Jakarta International Container Terminal, Jakarta Utara,  Rabu (5/9). Menurut pekerja, dampak kenaikan nilai kurs dolar AS yang tembus Rp.15.000 saat ini tidak terlalu berpengaruh dalam aktivitas bongkar muat ekspor/impor di JICT. Memperkuat produksi dalam negeri untuk ekspor merupakan salah satu langkah penguatan nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap nilai kurs dolar yang mencapai Rp. 15.000 saat ini.
Impor tujuh produk antara lain karpet, garmen dan alat makan melonjak selama penyebaran virus corona. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Kementerian Perdagangan menyebut impor tujuh produk melonjak tajam pada periode Januari-Mei 2020 atau selama pandemi covid-19. Tujuh produk tersebut adalah karpet dan penutup lantai lainnya, terpal, kertas sigaret, peralatan dapur dan makan, kaca lembaran, panel surya, serta garmen.

Ketua KPPI Mardjoko menyampaikan industri dalam negeri meminta kepada pemerintah untuk menyelidiki lonjakan tersebut. Mereka juga meminta kepada pemerintah untuk mengenakan bea masuk pengamanan (safe guard).

"Hampir ketujuh itu pemasoknya oleh RRT," ujarnya dalam webminar yang digelar kementerian Perdagangan, Senin (8/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara rinci, Mardjoko menuturkan untuk karpet dan penutup lantai lonjakan impor selama 3 bulan terakhir mencapai 25 persen. Dari total lonjakan impor tersebut, 63,4 persen di antaranya berasal dari China, 19,6 persen dari Turki, 4,38 persen dari Korea Selatan dan 3,71 persen dari Jepang.

Untuk terpal, lonjakan mencapai 13 persen. Dari total impor tersebut, 78,5 persen berasal dari China, 4,9 persen dari India, 4,4 dari Korea Selatan; dan 3,02 dari Malaysia.

Untuk produk kertas sigaret, kenaikan sebesar 15 persen. Impor tersebut 33,51 persennya dari Austria, 32,1 persen dari China, 18,83 persen dari Vietnam, 10,49 persen dari Spanyol dan Singapura 3,37 persen.

Produk peralatan dapur dan makanan, impor melonjak 39 persen. Dari total impor tersebut, 73,59 persen berasal dari China; 10,6 persen dari Italia, 3,53 persen dari Taiwan, dan 3,48 persen dari Rumania.

Untuk produk kaca lembaran melonjak 52 persen di mana 73 persennya berasal dari Malaysia dan 27 persennya lainnya dari China. Sementara produk panel surya melonjak 59 persen.

Impor itu 82,2 persennya berasal dari China, 7,5 persen dari Singapura, 6,4 persen dari Hong Kong dan 3,4 persen dari Malaysia. Adapun produk garment melonjak sebesar 8 persen.

Namun belum ada informasi detail dari negara mana saja impor produk tersebut berasal.

[Gambas:Video CNN]

(hrf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER