Medan, CNN Indonesia -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Karantina Pertanian Belawan mencatat peningkatan
ekspor tepung
ubi jalar dari Sumatera Utara (Sumut) ke
Jepang di tengah pandemi covid-19.
Kepala Balai Karantina Pertanian Belawan Hasrul mengatakan, sepanjang Januari hingga awal Juni 2020, ekspor tepung ubi jalar ke Jepang mencapai 442 ton senilai Rp2,2 miliar. Sementara, sepanjang tahun lalu, ekspor tepung ubi jalar hanya 486 ton atau senilai Rp2,1 miliar.
"Karena itu sinergitas pemangku kepentingan pertanian di provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus kami tingkatkan," kata Hasrul, Senin (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hasrul, tepung ubi jalar ini menggunakan bahan dasar kulit ubi jalar atau limbah sebagai bahan baku utama tepung. Di negara tujuan ekspor, produk ini digunakan sebagai bahan pakan alternatif dan diyakini memiliki kandungan nutrisi yang baik.
Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menyampaikan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjadi target dan program telah dilakukan penyesuaian.
"Antara lain, alih negara tujuan ekspor, memperbanyak ragam komoditas dan juga mendorong tumbuhnya pelaku usaha atau eksportir baru.
Alhamdulilah, di tengah pandemi Covid-19 kinerja ekspor pertanian tetap bisa dipertahankan bahkan meningkat," papar Jamil.
[Gambas:Video CNN] (fnr/sfr)