Dampak Corona, The Fed Pertahankan Bunga Acuan 0 Persen

CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2020 05:30 WIB
The seal of the Board of Governors of the Federal Reserve System is seen on the lectern during a press conference September 17, 2014 at the US Federal Reserve in Washington, DC. AFP PHOTO/Paul J. Richards
The Fed mempertahankan suku bunga acuan 0 persen hingga pemulihan akibat pandemi virus corona berlangsung.(AFP PHOTO/Paul J. Richards)
Jakarta, CNN Indonesia -- The Fed mempertahankan suku bunga acuan 0 persen hingga pemulihan akibat pandemi virus corona berlangsung. Keputusan ini diambil setelah pertemuan yang digelar selama dua hari oleh Federal Open Markets Committee (FOMC). Pada pertemuan ini, The Fed merilis proyeksi ekonomi Amerika Serikat yang akan kontraksi 6,5 persen pada tahun ini.

Dikutip dari AFP, The Fed memperkirakan angka pengangguran AS akan turun menjadi 9,3 persen dari 13,3 persen saat ini.

"Pandemi virus corona menyebabkan krisis manusia dalam hal kesehatan dan ekonomi yang luar biasa di seluruh Amerika Serikat dan di seluruh dunia," ujar pernyataan The Fed, Rabu (10/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut The Fed, krisis kesehatan yang sedang berlangsung akan sangat membebani aktivitas ekonomi, lapangan kerja dan inflasi dalam waktu dekat. Hal ini akan mempengaruhi prospek ekonomi dan menimbulkan risiko jangka menengah.

Dampak tersebut, The Fed akan mempertahankan suku bunga utama di nol persen hingga ada keyakinan bahwa kondisi ekonomi telah melewati krisis kesehatan. Indikator tersebut muncul saat ekonomi sudah kembali ke jalur yang tepat dan bisa mencapai target kerja hingga stabilitas harga.

The Fed memperkirakan suku bunga nol persen akan tetap dipertahankan hingga setidaknya 2022 sebelum naik kembali mendekati 2,5 persen dalam jangka panjang. The Fed juga mengatakan akan terus bekerja untuk memastikan rumah tangga dan bisnis memiliki akses ke kredit dengan terus membeli obligasi pemerintah

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral telah memangkas suku bunga menjadi nol pada Maret dan telah 'memompa' triliunan dolar ke dalam perekonomian di tengah krisis akibat pandemi corona.

The Fed memperkirakan rebound pada 2021, dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen yang kemudian akan melambat menjadi 3,5 persen pada 2022. Powell mengatakan dilihat secara historis pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2020 akan melemah tetapi pemulihan akan terlihat pada akhir 2020.

Sebelumnya, pada pertengahan Maret, The Fed memangkas suku bunga acuan menjadi 0 persen-0,25 persen. Keputusan ini merupakan langkah darurat kedua yang diambil bank sentral Amerika Serikat demi mendorong ekonomi di tengah penyebaran virus corona.

Sebenarnya The Fed telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) ke kisaran 1 persen-1,25 persen. Hal itu merupakan langkah darurat pertama bank sentral dalam menjaga ekonomi AS setelah virus corona mewabah.

Pihak The Fed menyatakan suku bunga yang rendah diharapkan dapat menarik lagi kepercayaan pasar, sehingga kinerja sektor keuangan tetap terjaga. Selain memangkas suku bunga acuan, The Fed juga mengucurkan dana untuk membeli sejumlah instrumen yang diterbitkan perbankan.

Bank sentral berharap perbankan dapat membantu industri dengan intervensi tersebut. Tak hanya itu, The Fed juga menghapus persyaratan cadangan perbankan.

[Gambas:Video CNN]

(afp/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER