Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga
Saham Gabungan (
IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Kamis (11/6). Laju indeks saham masih dibayangi aksi ambil untung (
profit taking) pelaku pasar yang terjadi dalam beberapa hari ini terakhir.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan aksi
profit taking investor dipicu penguatan signifikan IHSG pekan lalu. Indikator teknikal, kata dia, IHSG memberikan sinyal pelemahan lanjutan cukup kuat.
"Kami perkirakan IHSG masih akan bergerak melemah pada perdagangan selanjutnya," ujarnya dalam riset tertulis dikutip Kamis (11/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari global, menurutnya pasa akan merespon kebijakan suku bunga bank sentral AS, The Fed. Diketahui The Fed memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 0 hingga 0,25 persen pada Federal Open Market Committee (FOMC) Rabu (10/6) waktu setempat. Kebijakan ini sudah sesuai dengan prediksi pasar.
"Selanjutnya investor menanti langkah kebijakan bank sentral untuk pemulihan ekonomi akibat dampak dari virus corona," imbuhnya.
Ia memprediksi IHSG akan bergerak di rentang support 4.840 dan resistance 4.978. Senada, analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya meramal IHSG akan bergerak konsolidasi cenderung melemah. Menurutnya, indeks saham akan melaju di rentang 4.821 hingga 5.123.
"Pola gerak IHSG terlihat masih berpotensi untuk bergerak melemah," ucapnya.
Namun, selama IHSG masih bisa menjaga level support 4.821, maka peluang kenaikan jangka pendek cukup besar. Penguatan dalam jangka pendek ditunjang kuatnya fundamental perekonomian Indonesia.
Pada perdagangan Rabu (10/6), IHSG ditutup koreksi 114,37 poin atau 2,27 persen ke posisi 4.920. Sedangkan saham-saham utama Wall Street mayoritas turun.
Indeks Dow Jones turun 1,04 persen ke level 26.989, S&P 500 berkurang 0,53 persen ke level 3.190, dan Nasdaq Composite naik 0,67 persen menjadi 10.020.
[Gambas:Video CNN] (ulf/age)