Perum Bulog mengklaim menyalurkan bansos beras tahap kedua kepada 1,85 juta warga Jabodetabek. Penyaluran memakan waktu hingga 15 hari, yaitu dilakukan pada 1 Juni lalu dan rampung pada 15 Juni atau awal pekan ini.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menuturkan proses penyaluran bansos beras lebih cepat empat hari dari target waktu yang dipatok pemerintah, yakni 19 hari.
"Perum Bulog juga kembali menyelesaikan dengan lancar penugasan bansos beras presiden tahap II dalam waktu 15 hari sejak ditugaskan pada 1 Juni lalu," terang Buwas, panggilan akrabnya, melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (19/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buwas mengatakan Perum Bulog membentuk tim monitoring dan evaluasi untuk memastikan proses penyaluran bansos beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) berjalan lancar dan memiliki kualitas premium.
Untuk diketahui, setiap KPM menerima sebanyak 25 kilogram (kg) beras. Penyaluran bansos beras itu dilakukan bersama dengan Kementerian Sosial.
Sebelumnya, penyaluran beras bansos periode I telah dilakukan sejak 5 Mei-18 Mei 2020. Bansos beras ditujukan kepada 1,4 juta warga Jabodetabek. Dengan begitu, total penugasan penyaluran bansos beras oleh Perum Bulog sebanyak 3,25 juta warga Jabodetabek.
Ia menegaskan bahwa upaya mendiskreditkan Perum Bulog terkait bansos beras akan ditangani secara tegas sesuai hukum yang berlaku.
"Sejak awal penugasan pemerintah, saya turun tangan langsung untuk memantau langsung," jelasnya.
Sebelumnya, Perum Bulog mengatakan pihak kepolisian telah menangkap pelaku penyebaran video yang mendiskreditkan kualitas bansos beras dari Perum Bulog.
Dalam video itu, oknum tersebut mengatakan jika beras dari Perum Bulog busuk. Lokasinya di Kelurahan Pisangan Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
"Kami langsung cross-check dengan penyaluran yang ada di lapangan, dan ternyata pelakunya yang memviralkan video tersebut sudah ditangkap polisi pada hari itu juga," tandasnya.